Disebut Diskriminasi, Eri Jelaskan ke Pendemo Swab Antigen Bukan Kemauannya

Disebut Diskriminasi, Eri Jelaskan ke Pendemo Swab Antigen Bukan Kemauannya

Deny Prastyo Utomo - detikNews
Senin, 21 Jun 2021 15:41 WIB
Wali Kota Surabaya Temui Ratusan Pendemo warga Madura
Wali Kota Eri menemui massa pendemo (Foto: Amir Baihaqi)
Surabaya - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menemui massa pendemo di Balai Kota Surabaya. Eri menjelaskan kepada pendemo jika swab antigen di penyekatan Jembatan Suramadu bukanlah kemauannya.

Eri mengatakan hal ini merupakan keputusan Forkopimda dan Satgas COVID-19 Jawa Timur. Eri menyebut pihaknya juga mendapatkan surat permohonan bantuan dalam menangani COVID-19 dari Pemkab Bangkalan.

"Surat yang pertama dari provinsi, surat yang kedua dari Bupati Bangkalan, untuk meminta bantuan, tenaga fasum, saya kan bingung," kata Eri di Balai Kota Surabaya, Senin (21/6/2021).

Sebelumnya, massa aksi menyuarakan tiga tuntutan. Pertama menghentikan penyekatan yang diskriminatif, lakukan saja swab antigen di tempat hiburan dan tempat kerumunan lainnya di Surabaya hingga Wali Kota Surabaya harus meminta maaf kepada warga Madura.

Eri menyebut telah menyampaikan aspirasi ini ke Forkopimda dan Satgas COVID-19 Jatim. Namun untuk keputusan swab antigen ditiadakan atau tidak, Eri mengaku tak tahu.

"Jadi nanti Insyaallah sudah saya sampaikan pada provinsi, gubernur. Sudah saya sampaikan di sini satgas, jadi terkait swabnya kapan, berapa hari, ditiadakan atau tidak, itu nanti satgas COVID-19 yang akan menyampaikan," ungkap Eri.

"Jadi InsyaAllah penyekatan bukan kebijakan Wali Kota Surabaya dan Bupati Bangkalan. Tapi ini kami hanya menunggu perintah dari satgas COVID-19 Jawa Timur. Tapi apa yang njenengan inginkan sudah saya sampaikan semuanya. Jadi nanti teman-teman, ini nanti ada Pak Satgas, insya Allah TNI Polri yang akan menentukan ini berhentinya kapan, mereka yang akan menjelaskan semuanya," jelas Eri.

Eri juga menegaskan jika dirinya hanya dimintai tolong untuk ikut menangani COVID-19 di Bangkalan.

"Kami menjalankan perintah, saya dimintai tolong, ada suratnya. Nggak tak tambahi. Nanti Pak Danrem yang akan menyampaikan karena pemimpinnya TNI Polri, kita ngikut saja, kalau di sana sudah mengatakan nggak usah swab, Insya Allah nggak ada swab. Ini beliau yang menentukan bukan Wali Kota Surabaya," paparnya

Selain itu, Eri juga tak ingin masyarakat Madura menyebut swab antigen di Jembatan Suramadu merupakan diskriminasi kepada warga Madura.

"Surabaya saya pastikan adalah kepanjangan dari Bangkalan. Bukan Surabaya melakukan penyekatan sendiri. Kalau di Bangkalan itu suratnya mereka minta bantuan, kalau ada yang mereka tidak sanggup diperbantukan jadi satu. Kami ini dimintai bantuan di sana. Jadi kami ini dimintai tolong, ini di Bangkalan ini lolos kami nggak sanggup jadi tolong dibantu, bukan Surabaya yang melakukan," tegasnya.

"Saya tunjukkan nanti suratnya, Surabaya ini nggak ada yang ngunu. Karena Saya ngurusi Surabaya pun ya mumet. Jadi Surabaya itu nggak ada, Surabaya ngapain ngadakan sendiri," pungkas Eri.

Simak video 'Tolak Swab, Warga Madura Demo-Terobos Penyekatan di Suramadu':

[Gambas:Video 20detik]



(iwd/iwd)

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.