Pantauan detikcom, di 2 RW di Kelurahan Trajeng, semua pintu masuk ditutup dengan dinding. Petugas hanya membuka 1 akses dengan penjagaan ketat.
Suasana lingkungan tampak sepi, hanya tampak satu dua orang berseliweran. Petugas juga berpatroli mengelilingi lingkungan.
![]() |
"Kami jaga 24 jam secara ketat. Warga luar nggak boleh masuk," kata Kapolsek Gadingrejo Kompol Timbul Wahono di klaster ziarah Kelurahan Trajeng, Senin (21/6/2021).
Timbul mengatakan warga luar tak diperbolehkan masuk, sementara warga kedua RW diberi syarat ketat jika keluar. Mereka yang keluar diwajibkan negatif tes antigen dan dipastikan karena kepentingan mendesak, darurat, dan bekerja.
Namun yang mengkhawatirkan, sebagian warga bekerja di sektor informal seperti pedagang pasar. Hal itu memperbesar potensi penularan jika mereka yang lolos keluar positif COVID-19.
Selain itu, warga di luar lingkungan 2 RW itu dan di wilayah Panggungrejo umumnya tampak tak peduli dengan situasi. Sepanjang jalan yang dilalui, warga yang mengenakan masker bisa dihitung jari.
Semi-lockdown diberlakukan setelah muncul klaster ziarah. Ratusan anggota rombongan ziarah dan kontak erat menjalani swab antigen dan 21 positif. 21 warga positif swab antigen itu lalu menjalani swab PCR.
Setelah itu, pemkot kemudian melakukan tracing dan menambah warga yang di-swab PCR. Namun hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi berapa jumlah warga yang menjalani swab PCR susulan, serta hasil tes tersebut.
(iwd/iwd)