Saat Anak-anak Desa Probolinggo Diajak Belajar di Alam Bebas Saat Pandemi

Saat Anak-anak Desa Probolinggo Diajak Belajar di Alam Bebas Saat Pandemi

M Rofiq - detikNews
Minggu, 20 Jun 2021 19:20 WIB
belajar di alam bebas
Anak-anak d Probolinggo diajak belajar di alam bebas (Foto: M Rofiq)
Probolinggo - Pandemi COVID- 19 membuat siswa tidak maksimal belajar. Kondisi ini coba difasilitasi sejumlah pemuda Desa Opo-Opo, Krejengan, Probolinggo, dengan mengajak anak-anak belajar di alam bebas di bawah lereng Gunung Argopuro.

Dengan dibimbing sejumlah pemuda desa yang saat ini masih berkuliah di perguruan tinggi, anak-anak desa ini mendapat tambahan ilmu dari belajar di alam bebas.

Sebelum tiba di alam bebas yakni di area hutan di bawah rindangnya pohon kesambi, anak-anak ini terlebih dulu harus menyeberangi sungai kecil aliran dari hulu Gunung Argopuro. Mereka mendapat pengawalan dari anggota Koramil dan Polsek Krejengan yang selalu mengawasi dari dekat.

Sebelum belajar dimulai, anak-anak wajib melakukan senam sehat terlebih dulu dan diberi edukasi tentang pentingnya menerapkan protokol kesehatan, dari selalu memakai masker hingga menjaga jarak.

Tidak hanya siswa setingkat SD saja yang mengikuti pembelajaran metode ini, siswa TK juga diajak. Mereka sangat antusias mengikuti belajar di alam bebas.

Salah satu pelajar, Muhamad Bayu Pratama (9), siswa Madrasah Ibtidaiyah desa setempat mengaku senang dapat belajar tatap muka meski tidak di sekolah formal. Selain bisa belajar sambil bermain, suasana di alam bebas terasa sejuk di saat jenuh di rumah saja.

"Jenuh lama tidak sekolah karena pandemi Corona. Jadi senang belajar di alam bebas dan sejuk seperti ini. Belajar di sekolah sudah bosan. Hari ini diberi pelajaran Bahasa Inggris," ujar Bayu kepada detikcom, Minggu (20/6/2021).

Oleh pemuda Desa Opo -Opo, yang menggelar pembelajaran ini, belajar di alam terbuka ini diberi nama terus belajar ceria (teberia). Mereka prihatin saat ini pelajar tidak maksimal belajar di sekolah karena masih dalam kondisi pandemi COVID- 19.

"Ini Program dari kita bersama teman-teman mahasiswa dari Kecamatan Krejengan, Programnya sekolah alam karena kami melihat pandemi Corona sangat lama. Dan daerah kami merupakan desa pelosok, kita cari inovasi untuk memberi mata pelajaran secara rileks sambil bermain," ujar Samiudin, salah satu pemuda pengajar sekolah terbuka di alam bebas.

"Sepertinya langkah ini membuat anak-anak lebih senang dan gampang menyerap ilmu yang kami berikan. Kesulitannya hanya adik-adik sulit diberi arahan. Tapi materinya cocok untuk adik adik sehingga langsung bisa dicerna. Mereka kita pantau mulai dari berangkat sampai pulang, tim pengajar dibagi 2 kelas, dari Paud dan SD," kata Samiudin.

Kepedulian pemuda desa ini mendapat apresiasi dari pemerintah desa setempat meski belajar di alam bebas ini hanya setiap hari Minggu saja. Mereka mendapat transportasi, minuman, dan makanan gratis dari kepala Desa Opo - Opo.

"Kami memberi suport dari inovasi pemuda mahasiswa Desa Opo-Opo ini. Pemerintah desa memberikan support bantuan kekurangan apapun dalam proses belajar di alam bebas ini. Kami sangat bangga dengan terobosan para adik-adik mahasiswa di saat pandemi COVID-19 yang banyak anak-anak sudah lama tidak belajar di sekolah. Semoga bermanfaat," kata Kepala Desa Opo -Opo, Didik Sugianto. (iwd/iwd)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.