"Kemarin (pihak aplikasi) sudah kami panggil. Tapi baru interogasi awal. Kita akan panggil dan dalami lagi," terang Kanit Resmob Polrestabes Surabaya, Iptu Arief Rizky Wicaksana kepada detikcom, Jumat (18/6/2021).
Menurut Risky, tersangka ternyata diketahui mempunyai 30 akun atau restoran bodong yang digunakan untuk menipu konsumennya. 30 akun itu selama ini mencatut sekitar 7 merek restoran yang ada di Surabaya dan Sidoarjo.
"Totalnya ada 30 gerai milik tersangka. Jadi dia punya 30 gerai. Nah dari 30 gerai ini ada beberapa merk resto yang dicatut ada ekitar 6 atau 7 restonya," jelasnya.
Untuk itu, selain pihak penyedia aplikasi, polisi juga bakal memanggil lagi restoran yang dicatut tersangka. Karena restoran yang dicatut baru dipanggil dua dahulu untuk interogasi awal.
"kami akan panggil resto yang dicatut. Karena kami baru panggil 2 resto yang dicatut. Kan total ada 7 merk resto yang dicatut," tutur Risky.
Ditanya apakah ada tersangka lagi? Risky mengaku belum tahu. Sebab, saat ini kasusnya masih dilakukan pendalaman lagi.
"Belum tahu. Tapi yang pasti pihak aplikasi dan resto yang dicatut akan kami panggil lagi," tandas Risky.
Sebelumnya, viral video sebuah restoran bodong yang disebut telah melakukan penipuan melalui ojek online (ojol). Restoran tersebut ada di satu tempat, namun memiliki nama berbeda di aplikasi pemesanan makanan via ojol.
Nama-nama tersebut mencatut restoran-restoran terkenal di Surabaya. Dan bahkan tempat pemesanan makanan itu bukanlah sebuah restoran, namun hanya sebuah kedai rumahan.
Kejadian ini terjadi di Surabaya. Seorang pengguna Instagram @kdeviana dalam insta storynya mengungkapkan jika aksi penipuan ini dilakukan sebuah restoran bodong di Jalan Kejawan Putih Tambak. (iwd/iwd)