.webp)
Kepala Desa Nglurup Suji mengatakan pembersihan material longsor Tulungagung sepanjang 50 meter itu dilakukan dengan menggunakan satu unit alat berat yang didatangkan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Tulungagung.
"Di Dusun Munggur ada dua titik longsor besar. Selain dari PUPR rencananya akan ada dua unit lagi alat berat dari BPBD dan Dinas Perkim Tulungagung," kata Suji, Jumat (18/6/2021).
Menurut Suji dua akses di Dusun Munggur merupakan jalur utama bagi sebagian masyarakat di Desa Nglurup. Sebab jalur alternatif yang ada kondisinya relatif sempit dan hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua.
 Foto: Adhar Muttaqien |
"Kalau sampai tidak segera dibuka akan mengganggu pengiriman produksi susu, sehari itu dua kali, pagi sama sore," jelasnya.
Suji menambahkan untuk titik longsor yang ada di perkampungan warga, tim relawan gabungan bersama masyarakat sekitar bergotong-royong membersihkan material tanah yang menimbun rumah.
"Kalau untuk rumah, yang paling parah itu ada dua, karena kondisinya tertimbun longsor, bahkan sepeda motor juga masih ada di dalam longsoran," jelasnya.
Kades Nglurup mengaku khusus di desanya jumlah rumah yang mengalami kerusakan akibat longsor mencapai 12 rumah.
Lebih lanjut Suji menjelaskan selain akses jalan dan kondisi rumah warga, jaringan listrik di Desa Nglurup juga ikut terganggu. Lima tiang listrik roboh diterjang longsor.
"Saat ini petugas PLN masih mengerjakan perbaikan jaringan listrik yang rusak, kemungkinan hari ini sudah bisa nyala," jelasnya.
Sebelumnya, bencana tanah longsor secara sporadis terjadi di sejumlah desa di Kecamatan Sendang dan Kecamatan Pagerwojo. Terjangan longsor paling parah terjadi di Desa Nglurup, Kecamatan Sendang. (iwd/iwd)
