Pasien COVID-19 Terus Naik, Persi Jatim Minta RS di Surabaya Tambah Bed

Pasien COVID-19 Terus Naik, Persi Jatim Minta RS di Surabaya Tambah Bed

Esti Widiyana - detikNews
Jumat, 18 Jun 2021 12:29 WIB
Ketua PERSI Jatim dr Dodo Anando MPh
Ketua PERSI Jatim dr Dodo Anando MPh (Foto: Esti Widiyana)
Surabaya - Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Jatim meminta RS di Surabaya untuk menambah kapasitas bed saat mulai penuh, dan RS non rujukan menyiapkan ruang isolasi. Selain untuk RS, juga kepada para tenaga kesehatan (nakes) dan alat kesehatan.

"Untuk aspek PERSI, RS di Surabaya naik semua, jelas itu. Cuman saya ndak hafal, cuman rata-rata kenaikan pasien COVID itu 10-20%. Kalau RS seperti RS khusus COVID seperti di RSHU itu sudah hampir penuh huniannya, sama seperti yg lain, RS Lapangan juga tinggi," kata Ketua PERSI Jatim dr Dodo Anando MPh kepada detikcom, Jumat (18/6/2021).

Dodo pun meminta kepada RS rujukan atau non rujukan COVID-19 untuk siap menerima pasien Corona. Sebab, kini yang menjadi permasalahan ialah pasien yang datang sudah dalam kondisi berat.

"Permasalahannya saat ini banyak yang langsung berat dan harus pakai ventilator, HFNC (High Flow Nasal Cannula/Terapi Oksigen Beraliran Tinggi). Kalau pakai ventilator setiap RS terbatas. Makanya itu, kalau ada RS yang bukan RS rujukan atau tidak ditunjuk sebagai rujukan, saya minta paling tidak menyediakan ruang isolasi khusus untuk membantu mereka yang sedang berat, yang ada ICU dan HFNC," jelasnya.

Dirut RSIS A. Yani ini mengatakan jika saat ini RS rujukan atau penyangga rata-rata mendapat limpahan dari Bangkalan Madura. Namun ia menekankan jika tidak seluruhnya pasien rujukan dari Madura, tetapi juga daerah lainnya.

"Saat-saat sekarang ini cukup banyak dari Madura, tidak seluruhnya, cukup banyak. Contohnya di RSIS A. Yani ada yang dari Jateng juga KTP-nya 3, Jambi 1. Rata-rata 10-30% dari Madura. Tapi RS kan tidak bisa milih pasien dan RS harus siap," ujarnya.

Selain itu, PERSI Jatim juga mengantisipasi nakes yang kewalahan. Sebab hal tersebut bisa menurunkan imunitas tubuh, sehingga mudah terpapar oleh virus.

"Jelas kewalahan. Ini contoh RSIS AYani sebagai RS rujukan ya kita siapkan, kita akan memanggil lagi relawan. Begitu juga RS lain yang di Surabaya, di awal sudah kita ingatkan 4 yang penting. Yaitu tempat tidur, fasilitas obat-obatan, APD, dan SDM. Jadi ini harus siap. Insyallah para dirut di RS Surabaya sudah mempersiapkan secara matang. Tetapi kembali, kita tidak tahu akan meningkat lebih tinggi lagi atau tidak," urainya.

Oleh karena itu, saat kasus COVID-19 meningkat dan RS mulai penuh, hal itu juga perlu ditekan dari masyarakat. Jika masyarakat patuh akan 5M, maka pandemi akan segera mereda.

"Pesan saya kepada masyarakat, RS ini memang siap melayani apa pun untuk pasien. Tapi saya juga minta tolong, mengimbau masyarakat untuk betul-betul taat pada protokol kesehatan 5M. Kalau hulunya (masyarakat) makin banyak yang sakit, larinya ke hilir (RS). Kalau masyarakat kurang patuh pada prokes, nanti banyak yang sakit. Kalau banyak yang sakit pasti larinya ke RS. Semua ini tergantung hulunya," pungkasnya. (iwd/iwd)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.