Kericuhan di Tengah Hari Jadi Persebaya Saat Pandemi COVID-19

Round-Up

Kericuhan di Tengah Hari Jadi Persebaya Saat Pandemi COVID-19

Tim Detikcom - detikNews
Jumat, 18 Jun 2021 09:19 WIB
Persebaya merayakan hari ulang tahunnya Jumat (18/6). Puluhan ribu Bonek mulai memadati tengah Kota Surabaya sejak Kamis (17/6) malam. Ini penampakannya.
Ribuan bonek tumpah ruah rayakan ultah Persebaya (Foto file: Faiq Azmi/detikcom)
Surabaya -

Persebaya ulang tahun hari ini. Di detik-detik menyambut ultah Persebaya, Bonek Mania melakukan sejumlah perayaan. Semalam, ribuan Bonek tampak tumpah ruah memenuhi jalan menuju Stadion Tambaksari untuk merayakan ultah tim kesayangannya. Padahal saat ini sedang pandemi COVID-19.

Pantauan detikcom, Bonek tertahan di Jalan Ngaglik dan juga Jalan Kapas Krampung. Bonek juga terlihat berkumpul di depan Rumah Sakit Soewandhi Surabaya.

Petugas dari kepolisian, TNI, BPB Linmas, Satpol PP terlihat berjaga di setiap lokasi. Selain itu, mobil water canon dan sejumlah mobil Damkar juga disiapkan.

Sedangkan Stadion Tambaksari steril dari Bonek karena dijaga oleh petugas kepolisian dan jajaran yang lain. Sementara di Jalan Ngaglik, Bonek menyanyikan lagu-lagu kebesaran Persebaya.

Bonek juga menyalakan flare dan membawa sejumlah bendera hijau putih berukuran besar. "Mulai ramai jam 21.00 WIB, pertama di Jalan Ngaglik," kata salah satu petugas Damkar Kota Surabaya, Budi kepada detikcom, Kamis (17/6/2021).

Massa bonek yang memenuhi jalan di Surabaya saat merayakan ultah Persebaya pun dibubarkan polisi. Akibatnya kericuhan terjadi. Flare, bakar ban, dan tembakan gas air mata mewarnai kericuhan.

Baca juga: Detik-detik Massa Bonek Ricuh, Polisi Tembakkan Gas Air Mata

Persebaya ultah pada Jumat (18/6). Bonek memenuhi jalan menuju Stadion Tambaksari untuk merayakan ultah tim kesayangan.Bonek memenuhi jalan merayakan ultah tim kesayangan.ultah/ Foto: Deny Prastyo Utomo

Dari pengamatan detikcom, Jumat (18/6/2021), massa bonek dari segala penjuru jalan mempunyai satu tujuan yakni ke Stadion Tambaksari. Namun jalan menuju stadion telah diblokade polisi dari setiap ruas jalan menuju ke arah sana.

Rombongan bonek yang ada di jalan juga dibubarkan polisi. Seperti yang ada di jalan seputaran SMA komplek. Massa bonek coba dipecah dan disuruh putar balik.

Massa bonek yang berhasil lolos akhirnya tertahan di ruas jalan menuju Stadion Tambaksari seperti di Jalan Ngaglik, di Jalan Kapas Krampung, dan Jalan Tambakrejo. Mereka dihadang barikade polisi yang berbaris berjajar.

Sedangkan Jalan Ngaglik, massa bonek sempat menyalakan flare dan membakar ban. Polisi mereaksinya dengan membubarkan massa menggunakan tembakan gas air mata. Massa Bonek membalas dengan melempar batu. Ricuh pun tak terhindarkan.

Setelah mulai kondusif, massa bonek mulai memenuhi jalan lagi. Namun mereka tak berulah lagi. Mereka duduk dan berdiri berkumpul sambil menyanyikan lagu-lagu dan yel-yel ulang tahun Persebaya sambil mengibarkan bendera Persebaya.

Simak video 'Kasus COVID-19 RI Melonjak, Ini Pesan Epidemiolog untuk Pemerintah':

[Gambas:Video 20detik]



Tak hanya itu, di kawasan tengah Kota Surabaya juga dipadati Bonek. Seperti di Jalan Panglima Sudirman. Para Bonek berkonvoi sambil menyalakan flare untuk merayakan ulang tahun klub kesayangan mereka.

Di kawasan Basuki Rahmat, Bonek juga berkonvoi dan menyalakan flare. Lalu di kawasan Simpang Dukuh, Bonek berkumpul sebelum melakukan konvoi bersama.

Puncaknya, para Bonek berkumpul di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya. Tepat pada tanggal 18 Juni pukul 00.00 WIB, sekitar 10 ribu Bonek menyanyikan Song for Pride.

Salah seorang Bonek, Ary mengatakan, Persebaya merupakan klub kebanggaan Kota Surabaya. Menurutnya, sudah wajar kalau Bonek merayakan ultah Persebaya yang ke-94.

"Tidak lengkap, kalau tidak merayakan hari lahir klub kebanggaan arek Suroboyo. Meski pandemi, kami tetap merayakan," ujar Ary kepada detikcom di depan Gedung Negara Grahadi.

Baca juga: Persebaya Ultah, Puluhan Ribu Bonek Padati Tengah Kota Surabaya

Reza, Bonek asal Gresik mengaku rela pergi ke Surabaya malam hari, untuk merayakan ulang tahun Persebaya. "Setahun sekali, meski pandemi, kita tetap pakai masker," ungkapnya.

Malam pun semakin larut, massa bonek terlihat masih bertahan di dekat Stadion Tambaksari. Mereka akhirnya dipukul mundur. Bonek yang berjumlah lebih dari 500 orang tersebut dipukul mundur menggunakan gas air mata.

Dari pengamatan detikcom, Jumat (18/6/2021), personel polisi yang menggunakan tameng merangsek ke pertigaan Jalan Tambaksari untuk membubarkan massa bonek yang masih berkerumun. Namun massa bonek tetap bertahan dan bahkan melawan dengan melempar batu.

Imbauan dari salah satu pentolan bonek agar massa tenang tak digubris. Yang terjadi selanjutnya adalah polisi kembali menembakkan gas air mata. Massa pun semburat dan bubar. Sebagian berlari tercerai berai ke arah Jalan Ngaglik dan Jalan Kapas Krampung. Dan sebagian bonek memilih menyelamatkan diri dengan masuk ke gang kampung-kampung. Beberapa bonek ada yang diamankan.

Massa akhirnya bubar. Namun polisi tetap stand by di lokasi untuk berjaga dan akan membubarkan kembali jika massa tetap berkerumun.

Pembubaran massa Bonek menyisakan sampah yang berserakan, sandal juga banyak terlihat di jalan. Rumput dan tanaman di taman rusak terinjak-injak. Bak sampah rusak dan ornamen pada taman juga mengalam kerusakan.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.