Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Andri Arianto mengatakan, meski Puan belum secara resmi menyatakan langsung. Namun para relawannya yang tersebar di sejumlah daerah berkeinginan kuat agar putri dari Megawati itu maju dalam Pilpres 2024.
"Memang saya melihat, di banyak daerah muncul kelompok relawan yang mendukung Puan Maharani. Ada juga baliho-balihonya. Artinya, ada dorongan dari bawah agar Puan ikut maju dalam kontestasi pergantian kepemimpinan nasional pada 2024, meski sebenarnya Puan sendiri secara pribadi belum menyatakan akan mencalonkan diri," ujar Andri saat dihubungi media," Kamis (17/6/2021).
Andri menjelaskan, pengalaman Puan dalam dunia politik dan sejumlah jabatan yang diembannya di legislatif dan eksekutif, adalah modal yang signifikan baginya. Sejumlah jabatan itu yakni sebagai Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan pada 2014-2019. Saat ini sebagai Ketua DPR RI.
Meski begitu, lanjut Andri, sepak terjang Puan dianggap kurang terekspose ke umum. Padahal, sebagai politisi dan pejabat Puan seharusnya 'gila media'. Ia kemudian menyebut bahwa Puan tipe pekerja yang tak ingin banyak gimmick di media. Kini muncul baliho Mbak Puan yang dibuat relawan.
"Saya tidak tahu apakah memang Mbak Puan tipe orang yang bekerja tanpa ingin banyak gimmick di media atau bagaimana, tapi semestinya komunikasi publik itu diperlukan karena bagaimana pun ini medan politik di mana politisi butuh popularitas," jelasnya.
Puan bisa dibilang mempunyai pengalaman yang cukup memadai. Dia pernah menjadi anggota DPR RI, menteri, hingga Ketua DPR RI. Itu menjadi modal yang cukup signifikan untuk terlibat dalam kepemimpinan nasional.
Sebagai Ketua DPR RI, lanjut Andri, tentu Puan ikut mengawal program-program Presiden Jokowi, yang bisa dibilang cukup memuaskan publik selama kepemimpinannya. Demikian pula saat menjadi Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan pada 2014-2019, Puan mengeksekusi banyak program Presiden Jokowi sesuai bidang tugas di kementerian.
(sun/bdh)