Rektor Unair Prof Moh Nasih mengatakan, dokter Unair siap ke Bangkalan untuk memberikan pemahaman masyarakat dengan bahasa Madura. Menurutnya, salah satu faktor ketidakpahaman masyarakat Bangkalan tentang COVID-19 karena kurangnya komunikasi.
"Insyaallah, kita juga bersama dengan kawan-kawan di sini siap menerjunkan para dokter yang bisa menjelaskan dengan bahasa Madura yang simpel," kata Prof Nasih, Kamis (17/6/2021).
"Kita mengidentifikasi dokter-dokter kita yang bisa menjelaskan kesana. Karena tampaknya ini menjadi faktor komunikasi di sana," tambahnya.
Nasih menjelaskan, jika menggunakan bahasa Indonesia dirasa kurang dipahami warga Bangkalan, maka akan dijelaskan dengan bahasa Madura. Hal ini dilakukan sembari melakukan pendekatan.
"Kalau Bahasa Indonesia nggak nyampai, apalagi dijelaskan dengan bahasa Jawa, mereka tidak ngerti. Sehingga diperlukan pendekatan kultular yang sesuai," jelasnya.
Selain itu, pendekatan komunikasi juga dibantu disampaikan tokoh agama yang ada di sana. "Kalau perlu melibatkan kiai atau tokoh agama untuk menjelaskan dengan sebaik-baiknya," ujarnya.
"Ini masalah budaya yang sangat kental di sana, sehingga proses penyebaran, dan lainnya menjadi termungkinkan menjadi lebih lengkap," imbuhnya.
Simak video 'Mahfud Md Minta Kiai Yakinkan Warga Bangkalan Bahwa Covid-19 Ada':
(fat/fat)