Mas Sadad menceritakan, di luar cerita tentang Malaikat Izrail itu, banyak cerita lain tentang Kiai Nawawi Abdul Jalil yang bernuansa mistis. Menurutnya, Kiai Nawawi pernah mengalami guncangan keyakinan, suatu keadaan yang pernah dialami al-Imam al-Ghazali seperti tertulis dalam kitab al-Munqidz min al-Dhalal.
"Ini menunjukkan bahwa jejak kehidupan Kiai Nawawi Abdul Jalil penuh dengan pengalaman spiritual. Banyak sekali. Saya merasa beruntung, meskipun tak terlalu sering bertemu, saya hadir di majlis yang berkualitas ketika beliau bercerita hal-hal semacam itu. Bahkan cerita yang lebih dalam dan lebih dahsyat," ungkapnya.
Mas Sadad mengaku pernah punya niat membuat catatan penting saat berkesempatan bertamu ke ndalem (kediaman) Kiai Nawawi, atau saat Kiai Nawawi mampir ke rumahnya. Hal yang tak terlewatkan saat Kiai Nawawi mampir ke rumahnya adalah ia selalu membagikan sisa kopi yang diminum sang kiai untuk diseruput bergantian oleh keluarganya.
"Tiap berjumpa dengan beliau selalu mengesankan. Banyak sekali pesan-pesan sarat nilai. Namun sayangnya, catatan-catatan itu tak kunjung saya buat. Saya salah mengira bahwa masih akan banyak kesempatan berjumpa beliau. Takdir berkata lain. Tapi saya masih menyimpan catatan dalam hati dan pikiran saya. Sesekali akan saya tulis. Beliau telah pergi, tapi sebenarnya tidak ke mana-mana, beliau masih tinggal di hati dan pikiran kita," tuturnya.
KH A Nawawi Abdul Jalil wafat pada usia 75 tahun, Minggu (13/6/2021). Almarhum dikebumikan di komplek pemakaman keluarga Ponpes Sidogiri, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan.
(sun/bdh)