Hal tersebut merupakan hasil identifikasi dari 40 sampel kasus COVID-19 Bangkalan. Meski sebagian tidak semuanya sempurna, namun ada 3 sampel yang mirip dengan varian Kudus yang induknya dari India.
"Berkaitan dengan varian sampel yang agak kurang sempurna nampaknya, karena kemarin dibawa kemana-mana. Sehingga, dari 24 sampel yang kita running dalam proses itu, yang sempurna benar hasilnya baru 3, yang lain proses. Baru 3 sampel yang berhasil diidentifikasi dan sempurna," kata Rektor Unair Surabaya, Prof Moh Nasih kepada wartawan di Gedung Rektorat, Senin (14/6/2021).
Hasil penelitian dari Unair itu, kata Nasih, sudah disampaikan ke Menkes, Gubernur Jatim dan Dinas Kesehatan Jatim.
"Hasilnya tampaknya, karena baru 3 kita belum bisa menyimpulkan apa-apa. Tampaknya tidak jauh-jauh dari Kudus," ujarnya.
Ditanya apakah virus tersebut varian India, Nasih tidak menyampaikan secara gamblang. Namun, dari dari ciri-cirinya sama seperti varian baru yang ada di Kudus.
(fat/fat)