Kepala Desa Wringinpitu, Warsito mengatakan hajatan tersebut digelar pada pertengahan Mei lalu. Lokasinya di Dusun Ringinasri, Desa Wringinpitu, Kecamatan Tegaldlimo.
"Hajatan pada pertengahan Mei lalu. Kemudian menular ke yang lain," ujarnya kepada wartawan, Senin (14/6/2021).
Dalam hajatan tersebut disinyalir ada 4 orang yang sudah terpapar COVID-19. Lalu pihaknya melakukan tes swab antigen terhadap warga yang terpapar COVID-19 itu. 81 orang ditracing petugas kesehatan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Banyuwangi. Hasilnya, 21 orang dinyatakan positif COVID-19.
Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi dr. Widji Lestariono membenarkan adanya tracing klaster tersebut. Total pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 yang ditemukan pada klaster hajatan itu sebanyak 25 orang.
"25 orang positif COVID-19," ujarnya kepada wartawan, Senin (14/6/2021).
Dari jumlah tersebut, kata pria yang akrab disapa Rio ini, kasus aktif positif COVID-19 sebanyak 21 orang, sedangkan untuk pasien yang selesai masa isolasi mandiri sebanyak 4 orang.
"Sejauh ini belum ada laporan terkait warga yang meninggal pada klaster hajatan itu," terangnya.
Agar virus, tidak menyebar pihak pemerintah desa melakukan lockdown lokal di Dusun Ringinasri, Desa Wringinpitu, Kecamatan Tegaldlimo. Pelaksanaan lockdown lokal itu diberlakukan selama dua hari.
"Kami berlakukan lockdown lokal selama dua hari," pungkasnya.
Hingga saat ini Satgas COVID-19 Banyuwangi terus melakukan tracing kepada warga yang diduga terpapar COVID-19. (iwd/iwd)