Kabag Prokopim Pemkab Lamongan Arif Bachtiar mengatakan kasus COVID-19 di Desa Sidodowo, Kecamatan Modo hingga saat ini masih terkendali dengan tetap menggencarkan 3T untuk melokalisir penyebaran. Upaya 3T atau tindakan tersebut, kata Arif, di antaranya melakukan testing, tracing dan treatment COVID-19 selain dengan melakukan mikro lockdown di tingkat desa.
"Kasus di Desa Sidodowo masih terkendali dengan tetap menggencarkan 3T untuk melokalisir penyebaran. Selain micro lockdown tingkat desa," kata Arif saat dikonfirmasi wartawan, Senin (14/6/2021).
Arif menjelaskan satu tambahan korban meninggal berasal dari warga yang telah swab PCR. Total tracing yang dites, menurut Arif, sebanyak 798 warga dengan total kasus akumulasi PCR dan reaktif swab antigen sebanyak 263 orang. Prosentase positif dibandingkan dengan yang dites 30 persen yang jauh menurun ketika awal kasus yang mencapai 80 persen.
"Total tracing yang dites 798 warga, total kasus akumulai PCR dan reaktif swab antigen 263. Prosentase positif dibanding yang dites 30 persen, jauh menurun ketika awal kasus yang mencapai 80 persen," tandasnya.
Sementara terkait klaster pekerja Madura di Desa Bulumargi, Kecamatan Babat, Arif mengakui jika ada 14 warga Desa Bulumargi dengan status reaktif dari swab antigen sepulang dari bekerja di Madura. Dari 14 warga ini, lanjut Arif, 2 di antaranya adalah kasus lama bukan dari pendatang.
"Semuanya sekarang dirawat di rumah sakit lapangan (RSL) Karangkembang Babat. Ada rencana dilanjutkan IMR (isolasi mandiri) tapi masih menunggu kelayakan rumah isolasi," pungkas Arif. (iwd/iwd)