Wali Kota Malang Sebut 5 Calon TKW Kabur Gegara Provokasi dari Luar

Wali Kota Malang Sebut 5 Calon TKW Kabur Gegara Provokasi dari Luar

Muhammad Aminudin - detikNews
Sabtu, 12 Jun 2021 22:48 WIB
Wali Kota Malang Sutiaji
Walkot Sutiaji bertemu dengan manajemen PT CKS (Foto: Dok. Pemkot Malang)
Malang - Wali Kota Malang Sutiaji menyebut ada provokasi dari orang luar yang membuat lima calon TKW kabur dari BLK PT Centra Karya Semesta (CKS). Temuan Sutiaji ini berbeda jauh dengan hasil sidak Kepala BP2MI, Benny Rhamdani.

Jika Sutiaji mengatakan kaburnya lima calon pekerja migran karena provokasi orang luar, sementara Benny justru menemukan banyaknya pelanggaran dilakukan PT CKS, bahkan Benny merekomendasikan izin PT CKS dicabut.

Keduanya sama-sama mendatangi BLK PT CKS di Jalan Rajasa, Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Sabtu (12/6/2021).

Namun, Benny datang bersama tim BP2MI lebih dahulu, selang beberapa jam Wali Kota Malang Sutiaji datang bersama Sekda Kota Malang Erik Setyo Santoso, Camat Kedungkandang Prayitno, dan Kabag Humas Donny Sandito.

Dalam sidaknya, Sutiaji mengaku telah menelaah legalitas balai latihan kerja itu, Standar Operasional Prosedur (SOP), sekaligus kontrak pekerja migran yang berada di sana.

"Secara Legalitas ternyata ada 2, yaitu sebagai Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) dan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK). Dari kedua-duanya itu legal, bahwa anak yang ada di sini tidak tiba-tiba, mulai awal basicnya kebutuhan," kata Sutiaji kepada wartawan usai sidak.

Sutiaji meyakinkan bahwa selama sidak, ia juga menanyakan langsung kepada general manager PT CKS, manajemen, sekaligus para calon pekerja migran.

"Tidak hanya tanya ke GM dan manajemen, tapi saya klarifikasi ke anak-anak. Tidak percaya begitu saja, saya lihat fasilitas, benar enggak di sana ada pengajaran, saya lihat memang iya ada," sambung politisi Partai Demokrat itu.

Sementara mengenai kasus kaburnya lima calon pekerja migran beberapa waktu lalu. Sutiaji justru menegaskan adanya provokasi pihak luar sehingga membuat mereka memilih kabur.

"Informasi yang bisa di-tracking dan sudah masuk ranah kepolisian adalah karena provokasi dilihat dari jejak digital PMI," tegas Sutiaji.

Sutiaji juga meminta jangan ada konotasi negatif terhadap balai latihan kerja. Karena, keberadaan BLK sesungguhnya justru membantu masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan di luar negeri.

"Jangan memberikan konotasi yang jelek terhadap kegiatan-kegiatan semacam ini karena sesungguhnya di sini membantu masyarakat yang kepingin kerja di luar. Dan ini adalah pejuang-pejuang devisa negara juga," ungkap Sutiaji.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Pemkot Malang, Erik Setyo Santoso menambahkan, bahwa saat ini sudah turun pengawas dan penyidik ketenagakerjaan untuk melakukan penyelidikan dan pemeriksaan, baik dari Provinsi Jawa Timur maupun pusat.

"Sekarang ini sedang berlangsung ada dari pengawas ketenagakerjaan dan penyidik ketenagakerjaan yang sedang melalukan proses periksanya, dari provinsi dan pusat," imbuhnya.

General Manager PT CKS, Imelda menjelaskan bahwa kelima calon PMI yang kabur tersebut terindikasi adanya provokasi dan pihaknya memiliki bukti otentik terkait hal tersebut.

"Saya ada bukti otentik. itu dalam bentuk chatingan dan voicemail dari yang mengajak. Bahkan nomor telepon orang tersebut. Nah temuan-temuan ini sudah saya berikan pihak berwajib untuk ditindaklanjuti," tutur Imelda saat mendampingi Wali Kota Malang.

Halaman 2 dari 2
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.