Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan, hal tersebut karena masifnya swab tes yang dilakukan pemkot. "Positivity rate 5 persen, sekarang 7 persen. Karena swabnya terus dimasifkan di Surabaya," kata Fenny sapaan akrabnya, Jumat (11/6/2021).
Fenny mengatakan, naiknya positivity rate di Surabaya, salah satunya karena faktor kenaikan kasus di Bangkalan. Hal itu dilihat dari tracing yang dilakukan.
"Jadi masuk Kota Surabaya walaupun tracing di sana. Faktor dari tetangga? Iya. Intinya banyak orang luar Surabaya," ujarnya.
"Yang pasti kita dapat itu sekitar 67 positif COVID-19 (Swab PCR) sehari. Antigen dapat 300-an yang positif. Kasus banyak yang penting prokes," tambahnya.
Sementara untuk Bed Occupancy Rate (BOR) juga naik. Sebelumnya pada awal Juni ada 14 persen, kini menjadi 37,6 persen.
"BOR total 37,6 persen. Kita kemarin terakhir yang sebelum ada kasus peningkatan Bangkalan cuma 20 persen dari RS dan ICU. Sebelumnya malah sempat 12 persen dari 40 RS yang melayani COVID-19," jelasnya.
Ia menyampaikan, jika BOR RS meningkat sekitar 105 tempat tidur (TT) dalam waktu sepekan. "Naik 4,6 persen tempat tidur di RS," pungkasnya.
(fat/fat)