Penanggungjawab RSLI Laksamana Pertama TNI dr I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara mengatakan, pasien positif yang dirawat di RSLI memang mengalami pelonjakan. Terutama, usai kepulangan PMI/TKI dan penyekatan Suramadu. Namun, dia merasa masih cukup aman.
"Kapasitas bed kita hari ini 400-410 bed isolasi. Pasien 274, masih cukup. Saya kira masih aman, kita juga tidak tahu apakah ada penambahan lagi dari Bangkalan. Siang ini belum ada lagi yang inden (mau masuk RSLI)," ujar Nalendra kepada detikcom, Jumat (11/6/2021).
Nalendra menjelaskan, pasien dari Bangkalan, Madura (Penyekatan Suramadu) dan PMI saat ini paling banyak dirawat di RSLI. Pasien dari hasil penyekatan saat ini ada 110 yang dirawat di RSLI, sedangkan PMI/TKI sebanyak 88. Lalu ada 76 pasien umum.
Nalendra menuturkan, pasien yang dirawat di RSLI pada 5 Juni lalu masih 105 pasien. Namun, selang 6 hari bertambah menjadi 274 atau naik 260 persen.
Mengantisipasi lonjakan pasien, Nalendra memastikan akan mengubah ruang akupuntur di sekitaran RSLI sebagai tempat isolasi.
"Harapan kami, bisa tambah sekitar 75 bed lagi. Namun, kita juga masih menunggu bagaimana kondisi di Bangkalan terbaru. Kita yakin, upaya bersama stakeholder ini, bisa menekan angka penyebaran COVID-19 di Bangkalan," tandasnya.
Sampai Jumat (11/6), kasus aktif COVID-19 di Jawa Timur sebanyak 2.449. Dari jumlah tersebut, 274 pasien dirawat di RSLI, dengan rincian pasien laki-laki sebanyak 156 dan pasien perempuan sebanyak 114. (fat/fat)