Video truk enggan memberi jalan kepada rombongan TNI yang membawa alutsista di Lumajang, viral di media sosial. Sopir truk tersebut sudah meminta maaf.
Permintaan maaf itu direkam dalam sebuah video. "Saya minta maaf terutama untuk bapak-bapak tentaranya soal video saya yang kemarin viral," kata sopir truk bernama Rudi dalam video yang diterima detikcom, Kamis (10/6/2021).
Sopir truk tersebut juga memaparkan kondisi jalanan saat ada kendaraan alutsista lewat. Dia menyebutkan, jalanan saat itu macet dan dia tak bisa menepi.
"Itu sebenarnya video saya kondisinya macet di jalur Ranuyoso Lumajang. Kebetulan saya lewat ada iring-iringan itu istilah saya ngeblong. Jadi saya langsung berhenti. Sama Bapak tentaranya bilang 'Mas Nggak bisa minggir?' saya jawab nggak bisa Pak saya muatan berat, soalnya di kiri jurang," paparnya
"Bapaknya bilang, 'yaudah di situ saja Mas nggak usah minggir'. Saya disuruh mundur sedikit untuk ngasih jalan dari arah berlawanan karena kanan kiri macet. Sekian, kalau ada kata-kata yang kurang berkenan saya minta maaf," imbuhnya.
Sebelumnya, Kasat Lantas Polres Lumajang AKP Bayu Halim Nugroho mengatakan, peristiwa ini terjadi pada Sabtu (5/6) sore di Jalan Ranuyoso, Klakah, Lumajang. Saat itu, rombongan TNI dari arah Lumajang usai melakukan latihan gabungan. Dalam rombongan, terdapat kendaraan pengangkut alutsista.
"Truk ini mau mengarah ke Lumajang, rombongan TNI habis Latsargab ya dari arah Lumajang ke Probolinggo. Di wilayah Ranuyoso itu macet, kan rombongan itu kami kawal juga, sama ada pengawalan dari PM," kata Bayu saat dihubungi detikcom di Surabaya, Kamis (10/6/2021).
Dalam video tersebut, terlihat mobil pengawal berusaha membuka jalan untuk rombongan. Kendaraan dari arah berlawanan tampak minggir dan memberikan jalan. Namun, ada pengendara truk yang enggan minggir dan justru mengambil video dari peristiwa tersebut.
"Ora bakal minggir, aku ra bakal minggir (Tidak akan minggir, aku tak akan minggir)," kata pengemudi truk tersebut dalam video yang viral.
Di kesempatan yang sama, Bayu mengatakan apa yang dilakukan pengendara truk untuk memilih berhenti tersebut sudah benar. Karena kondisi jalan sempit dan macet, sehingga truk tak bisa menepi ke kiri dan harus berhenti.
Namun, apa yang dilakukan pengendara truk dengan merekam video dengan narasi tak pantas, justru membuatnya menjadi viral.
"Yang menjadi masalah sebenarnya komentar ya. Karena dia komentar, viral di media sosial. Sebenarnya kalau dia diam saja tidak ada masalah. Karena saat itu kalau dia dipaksa ke kiri juga tidak mungkin karena kondisi jalannya macet, memang jalannya terbatas," imbuhnya.
Bayu pun mengingatkan pada pengendara lainnya untuk bijak dalam bermedsos. Agar tidak menimbulkan kegaduhan publik.
"Yang pertama, bijak dalam menggunakan medsos. Berikan informasi yang positif. Jangan sampai menimbulkan permasalahan. Hormati petugas karena untuk rangkaian kendaraan TNI itu ada di Undang-undang terkait prioritas pengguna jalan. Saat menggunakan medsos jangan mengeluarkan narasi yang kontroversial," pesannya