Agung mengatakan, dugaan paparan antraks itu diketahui setelah ia mengalami luka pada pergelangan tangan dengan luka ciri khusus. Berwarna hitam pada bagian tengah lukanya.
"Awalnya itu hanya bentol kecil, kemudian melebar dan ada hitamnya. Mengetahui itu, saya langsung konsultasi dengan petugas kesehatan dan dapat obat," kata Agung, Selasa (8/6/2021).
Munculnya luka mirip gejala antraks itu sepekan setelah Agung mendampingi tim Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta, saat melakukan pembedahan bangkai sapi milik warga. Akhir-akhir ini sapi itu diketahui positif antraks.
"Saat itu saya juga pakai APD, tapi ya nggak tahu, mungkin ada luka pada tangan saya. Yang jelas saat itu saya ikut kontak langsung dengan sapi itu," ujarnya.
Menurutnya, setelah muncul luka itu, ia sempat mengalami demam, mual dan pusing. Demam terjadi tiga hari setelah adanya luka.
"Sekarang sudah lima hari ini mulai mengering. Alhamdulillah untuk pengobatannya rutin, dikasih salep dan antibiotik," jelasnya.
Dugaan paparan antraks itu mengakibatkan aktivitasnya di peternakan menjadi terganggu. Untuk sementara Agung tidak diperbolehkan mendekati hewan ternak miliknya, karena dikhawatirkan akan menular.
"Kebetulan di rumah ada 13 ekor sapi, sekarang nggak berani mendekat, karena katanya bisa menularkan dari manusia ke sapi. Jadi yang merawat sapi saat ini Bapak saya," imbuhnya.
Pihaknya menegaskan, kondisi sapi di rumahnya dalam keadaan sehat dan tidak ada yang terjangkit antraks.
Protokol kesehatan yang sama juga diberlakukan bagi kelima warga itu. Mereka dilarang beraktivitas di kandang maupun mendekati hewan ternak.
Sebelumnya, kasus kematian sapi dan kambing terjadi secara beruntun di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pagerwojo, Tulungagung. Bupati Tulungagung Maryoto Birowo, mengatakan jumlah sapi yang mati mencapai 26 ekor dan 3 ekor kambing.
Pada kasus kematian sapi terakhir, petugas Kementerian Pertanian serta Balai Besar Veteriner turun langsung dan melakukan pengujian laboratorium. Hasilnya dipastikan positif terpapar antraks. Sedangkan pemeriksaan 44 ekor sapi hidup dinyatakan aman dan sehat.