Usai kejar-kejaran dan berhasil ditangkap petugas gabungan, pria asal Desa Geger, Kecamatan Arosbaya, Bangkalan, Madura ini mengaku jika dirinya takut disuntik. Camat Sawahan Surabaya, M Yunus pun memberikan pemahaman pada Abdullah.
"Dia takut, alasannya saya jangan disuntik. Lho yang mau nyuntik siapa. Sampean (Anda) di sana disuruh istirahat, makan yang enak, minum vitamin. Berarti edukasi saja, saudara-saudara belum paham. Dikira kalau COVID-19 langsung disuntik kan nggak. Mudah-mudahan semuanya lancar," kata Yunus di Jembatan Suramadu sisi Surabaya, Selasa (8/6/2021).
"Tadi saya lihat kabur, karena perut berat, saya coba kejar. Setelah ketemu di sana, saya minta ngapain mesti kabur. Saya sampaikan ini pemerintah mau mengobati njenengan. Bukan mau diapa-apain. Tapi setelah saya ngomong baik-baik dia balik," tambahnya.
Sebelumnya, tingkah Abdullah sempat membuat petugas gabungan kewalahan. Bahkan di lokasi, terjadi kejar-kejaran oleh puluhan petugas. Usai tertangkap, Abdullah juga sempat mengomeli petugas dengan Bahasa Madura.
Abdullah diketahui kabur saat hendak dinaikkan ke truk untuk dibawa ke RS Haji Sukolilo Surabaya. Saat itu, Abdullah tiba-tiba langsung berlari kencang melewati dua jalur Suramadu. Spontan, petugas di lokasi langsung beramai-ramai mengejar. Namun, Abdullah dengan gesit terus berlari menghindari kejaran petugas.
Suasana di Jembatan Suramadu sisi Surabaya mendadak riuh. Ada puluhan petugas yang mencoba menghalau Abdullah. Tak hanya itu, nampak pula sejumlah polisi yang membawa senjata Laras panjang ikut mengejar dan mencoba mengamankan Abdullah.
Rencananya, Abdullah akan dibawa ke RS Haji Sukolilo Surabaya untuk diswab PCR dan diisolasi hingga hasil PCR-nya keluar. (fat/fat)