.webp)
"2 Puskesmas itu memang di lockdown, karena ada beberapa tenaga kesehatan yang kena dan meninggal. Puskesmas Arosbaya 17 dan Puskesmas Tongguh 12," kata Jubir Satgas COVID-19 Bangkalan Agus Sugianto Zein saat dihubungi detikcom, Minggu (6/6/2021).
Artinya, terdapat 3 fasilitas pelayanan kesehatan di Bangkalan yang lockdown. Namun, Agus menegaskan jika RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan hanya IGD yang lockdown, setelah salah satu nakes meninggal.
"Karena ini pelayanan harus tetap jalan. Untuk kasus-kasus COVID-19 yang sekiranya overload bisa dirujuk ke Surabaya, ke RS yang sudah ditunjuk oleh dinas provinsi sebagai penunjang RSUD Bangkalan," ujarnya.
Agus menjelakan, pihaknya sudah koordinasi dengan satgas provinsi. Bahkan hadir ke Bangkalan, Komandan Korem dan Kepala Dinkes Jatim. Selain itu ada tim ke Arosbaya untuk tracing dan swab.
"Sampai sekarang masih berlaku. Nanti keputusannya seperti apa menunggu hasil swab dan tracing," jelasnya.
Dia mengaku di Bangkalan khususnya di Kecamatan Arosbaya memang basicnya TKI. Terlebih akhir-akhir ini banyak pemulangan TKI.
"Jatim untuk Bangkalan ini cukup tinggi. Kemudian dipengaruhi juga oleh budaya libur lebaran ketupat saling unjung-unjung, salam-salaman, ini yang melemahkan, mereka abai protokol kesehatan. Dampaknya seperti sekarang ini. Kejadian ini transmisi lokal, ada yang dibawa mungkin dari TKI dan berkembang menjadi klaster keluarga," pungkasnya. (fat/fat)
