Selain Rumus 20-20-20, Pakar Sebut 13 Hal Perlu Disiapkan Hadapi Gempa-Tsunami

Hilda Meilisa - detikNews
Jumat, 04 Jun 2021 17:09 WIB
Foto: Istimewa (Dok pribadi Dr Amien Widodo)
Surabaya - Pakar Geologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Dr Amien Widodo menyebut sejumlah hal yang bisa dilakukan masyarakat untuk mitigasi. Selain rumus 20-20-20, ada 13 hal yang bisa disiapkan sebelum terjadi tsunami.

Bila rumus 20-20-20, yakni jika ada gempa 20 detik, warga di pesisir tak perlu menunggu air surut. Tetapi harus segera menuju ke tempat dengan ketinggian minimal 20 meter, karena waktu yang ada sebelum air sampai ke pantai atau daratan hanya sekitar 20 menit.

Namun Amien menyebut ada 13 hal yang bisa disiapkan sebelum terjadi tsunami. Amien menyoroti hal ini harus menjadi fokus pemerintah dalam peningkatan kapasitas masyarakat.

"Mestinya pihak Pemerintah Jawa Timur segera membuat arahan pengurangan risiko bencana di setiap kabupaten atau kota. Salah satu yang bisa segera dilakukan adalah peningkatan kapasitas masyarakat," kata Amien di Surabaya, Jumat (4/6/2021).

"Pemberdayaan masyarakat sadar bencana merupakan salah satu kunci keberhasilan pengelolaan risiko bencana," imbuh Amien.

Tak hanya itu, Amien mengatakan hasil survei menunjukkan warga yang selamat dari gempa dan tsunami karena pertolongan diri sendiri ada 35%, keluarga 32%, tetangga 28%, dan sisanya dari luar 5% seperti mungkin BPBD, SAR atau PMI.

"Upaya penyelamatan diri dan keluarga mencapai 67%, ini berarti pengetahuan tentang ancaman bencana yang ada di sekitar harus dipahami oleh seluruh anggota keluarga dan tetangganya. Baik yang manula, balita dan yang difabel. Sebagai keluarga harus bahu membahu dan saling mengingatkan bahwa hanya mereka yang bisa menyelamatkan. Jadi setiap orang, setiap keluarga dan setiap kampung sadar akan ancaman di sekitarnya maka 95% akan selamat dan hampir tidak butuh bantuan dari luar," paparnya.

Amien menyebut pemberdayaan masyarakat penting untuk meningkatkan ketangguhan dalam menghadapi bencana. Mengingat saat bencana, ada sebagian desa yang terisolasi. Oleh karena sudah dibekali ilmu, maka masyarakat yang terisolir bisa bertahan hidup dengan pengetahuan dan persediaan yang dipunyai.


(hil/fat)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork