Belgian Blue, Sapi Jenis Baru yang Mulai Dikembangkan di Lamongan

Eko Sudjarwo - detikNews
Rabu, 02 Jun 2021 17:33 WIB
Launching pengembangan sapi Belgian Blue di Desa Puter, Kecamatan Kembangbahu/Foto: Eko Sudjarwo/detikcom
Lamongan - Sapi jenis Belgian Blue mulai dikembangkan di Lamongan. Sesuai namanya, sapi tersebut berasal dari Belgia Tengah dan di Lamongan inseminasinya diberikan kepada sapi peranakan Limosin.

Kepala UPT Inseminasi Buatan Dinas Peternakan Provinsi Jatim, Iswahyudi menuturkan, sapi Belgian Blue dipilih untuk dikembangkan karena punya karakteristik unggul. Beberapa karakteristik itu di antaranya memiliki otot ganda atau double muscle, temperamen jinak dan mudah dalam penanganan.

"Selain itu sapi jenis ini beranak pertama pada umur 23 bulan dan memiliki efisiensi pakan yang tinggi. Sapi jenis ini memiliki postur tubuh besar dan tinggi, dengan kadar lemak rendah dan kenaikan berat badan tinggi kurang lebih 1,2 kg sampai 1,5 kg. Berbeda dengan sapi umumnya yang kenaikan berat badannya berkisar antara 0,8 kg sampai 1,2 kg," kata Iswahyudi saat launching pengembangan sapi Belgian Blue di Desa Puter, Kecamatan Kembangbahu, Rabu (2/6/2021).


Dikatakan oleh Iswahyudi, untuk mendapatkan peranakan Belgian Blue murni dibutuhkan proses sekitar 4 hingga 5 tahun. Kalau 9 bulan lagi yang lahir ini jantan, maka akan sama seperti Limosin Semintal. Sementara jika betina dan dipelihara serta dikawinkan lagi dengan Belgian Blue lagi 3 sampai 4 kali proses.

"Dari proses inilah baru akan lahir Belgian Blue murni. Jadi, sekitar 4 sampai 5 tahun perjuangan," ujar Iswahyudi.

Iswahyudi menambahkan, ada sekitar 51 ribu akseptor (sapi siap kawin) di Lamongan. Oleh Pemprov Jatim akan difasilitasi inseminasi buatan gratis. Lamongan dipilih menjadi salah satu tempat pengembangbiakan sapi Belgian Blue, karena Lamongan dianggap sebagai salah satu kabupaten yang berkomitmen dalam pengembangan peternakan.

"Mudah-mudahan dengan adanya kawin suntik gratis ini, 2026 Indonesia akan mandiri pangan sektor daging sapi," imbuhnya.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamongan, Sukriyah menambahkan, untuk saat ini kebutuhan daging sapi di Indonesia masih sekitar 65 persen yang tercukupi. Kekurangannya masih impor. Jatim masih bisa memberikan pasokan daging nasional sebanyak 35 persen.

"Lamongan merupakan salah satu tulang punggung bantu pemasokan daging provinsi dan nasional," ucap Sukriyah.

Sementara Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengatakan, Pemkab Lamongan siap membantu memenuhi beberapa sarana yang diperlukan. Seperti bank sperma sapi guna penyimpanan semen beku agar tidak terjadi kerusakan. Selain itu, bupati yang biasa dipanggil Pak Yes ini juga akan mengusahakan ke depannya Puskeswan (Pusat Kesehatan Hewan) akan seimbang dengan Puskesmas yang ada di Lamongan.

"Industri peternakan Lamongan siap menjadi tulang punggung peternakan di Jatim. Pemerintah Daerah akan terus mempermantap support untuk terus memperbaiki peternakan di Lamongan. Belgian Blue ini sapi bermasa depan baik, tinggi besar, struktur tulang kuat, daging bertumpuk-tumpuk. Ini akan sangat menjanjikan bagi kita semua," pungkas Pak Yes.
.


(sun/bdh)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork