Sedikitnya 15 Anak Jadi Korban Kekerasan Seksual Pemilik Sekolah di Batu

Sedikitnya 15 Anak Jadi Korban Kekerasan Seksual Pemilik Sekolah di Batu

Muhammad Aminudin - detikNews
Minggu, 30 Mei 2021 14:00 WIB
Komnas PA Laporkan Pemilik Sekolah SPI Batu Lecehkan Belasan Murid
Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait saat melapor ke Polda Jatim (Foto: Esti Widiyana)
Batu -

Korban dugaan kekerasan seksual oleh pemilik sekolah di Kota Batu berjumlah 15 orang. Mereka adalah pelajar yang pernah mengenyam pendidikan di SMA berinisial SPI itu.

"Yang kami dengar kemarin, korban ada sampai 15 orang, bahkan bisa lebih. Dan mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia," terang Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Batu MD Furqon saat dikonfirmasi detikcom, Minggu (30/5/2021).

Menurut Furqon, peristiwa dugaan kekerasan seksual, kekerasan fisik, sekaligus ekspliotasi ekonomi ini terjadi saat korban masih duduk di bangku sekolah.

Namun, karena peristiwa itu terjadi berulang-ulang dan menimpa pelajar lain. Para korban memutuskan untuk melaporkan kejahatan luar biasa ini ke polisi didampingi Komnas Perlindungan Anak.

"Saat peristiwa terjadi, mereka masih anak-anak, masih menjadi pelajar di sekolah tingkat SMA itu. Ada terjadi tahun 2009, 2010, dan seterusnya. Peristiwa dikatakan berulang-ulang sehingga ada banyak korban berikutnya," beber Furqon.

Sepengetahuan Furqon, sekolah tempat peristiwa terjadi merupakan lembaga pendidikan terakreditasi A di bawah Dinas Pendidikan Pemprov Jawa Timur. Sekolah tersebut memberikan beragam fasilitas, mulai dari asrama sampai biaya pendidikan gratis.

Namun terlepas dari itu, adanya dugaan kejahatan luar biasa terhadap pelajar tersebut cukup mengejutkan. Apalagi, banyak pelajar menimba ilmu berasal dari luar Kota Batu.

"Tapi harap dibedakan soal lembaga pendidikan dengan perilaku oknum yang diduga telah melakukan tindak pidana terhadap anak. Proses hukum masih berjalan dan kami akan mengawal dan mendampingi korban sampai putusan pengadilan keluar. Hingga kemudian dilakukan trauma healing untuk menghilangkan trauma," tandasnya.

Lihat juga Video: Pria di Mamasa Cabuli Anak Tirinya hingga Melahirkan

[Gambas:Video 20detik]



Sementara itu, SPI membantah adanya tudingan pelecehan anak di Batu itu. Justru mereka menduga ada pihak yang memiliki tujuan tidak baik terhadap SPI.

"Kami juga kaget dan merasa aneh dengan pemberitaan ini. Kami tidak tahu siapa yang memasukkan bahan pelaporan, dengan tujuan apa, dan memiliki motif apa membuat laporan itu," kata Kasek SPI Risna Amalia.

Tudingan serius dialamatkan kepada pemilik lembaga pendidikan sesungguhnya dianggap tidak benar oleh Risna. Apalagi, selama Risna bekerja sebagai pendidik di sekolah itu, tak mendengar atau mendapatkan laporan adanya kejadian tersebut.

"Karena sesungguhnya yang diberitakan sama sekali tidak benar, saya di sini sebagai kepala sekolah sejak sekolah ini berdiri 2007," tegasnya.

"Bahkan saya menjadi Ibu asrama sampai saat ini. Tidak pernah terjadi kejadian-kejadian seperti yang disampaikan. Sama sekali tidak ada," sambung Risna.

Adanya laporan polisi oleh Komnas Perlindungan Anak bersama belasan korban tengah ditelusuri oleh pihak sekolah.

"Kami saat inipun juga mencoba mencari tahu lebih dalam tentang hal ini. Sepertinya ada yang memiliki tujuan tidak baik kepada SPI," pungkasnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.