Korban dugaan kekerasan seksual oleh pemilik sekolah di Kota Batu berjumlah 15 orang. Mereka adalah pelajar yang pernah mengenyam pendidikan di SMA berinisial SPI itu.
"Yang kami dengar kemarin, korban ada sampai 15 orang, bahkan bisa lebih. Dan mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia," terang Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Batu MD Furqon saat dikonfirmasi detikcom, Minggu (30/5/2021).
Menurut Furqon, peristiwa dugaan kekerasan seksual, kekerasan fisik, sekaligus ekspliotasi ekonomi ini terjadi saat korban masih duduk di bangku sekolah.
Namun, karena peristiwa itu terjadi berulang-ulang dan menimpa pelajar lain. Para korban memutuskan untuk melaporkan kejahatan luar biasa ini ke polisi didampingi Komnas Perlindungan Anak.
"Saat peristiwa terjadi, mereka masih anak-anak, masih menjadi pelajar di sekolah tingkat SMA itu. Ada terjadi tahun 2009, 2010, dan seterusnya. Peristiwa dikatakan berulang-ulang sehingga ada banyak korban berikutnya," beber Furqon.
Sepengetahuan Furqon, sekolah tempat peristiwa terjadi merupakan lembaga pendidikan terakreditasi A di bawah Dinas Pendidikan Pemprov Jawa Timur. Sekolah tersebut memberikan beragam fasilitas, mulai dari asrama sampai biaya pendidikan gratis.
Namun terlepas dari itu, adanya dugaan kejahatan luar biasa terhadap pelajar tersebut cukup mengejutkan. Apalagi, banyak pelajar menimba ilmu berasal dari luar Kota Batu.
"Tapi harap dibedakan soal lembaga pendidikan dengan perilaku oknum yang diduga telah melakukan tindak pidana terhadap anak. Proses hukum masih berjalan dan kami akan mengawal dan mendampingi korban sampai putusan pengadilan keluar. Hingga kemudian dilakukan trauma healing untuk menghilangkan trauma," tandasnya.
Lihat juga Video: Pria di Mamasa Cabuli Anak Tirinya hingga Melahirkan