Ini Jembatan Apung di Sungai Porong yang Bantu Warga Pangkas Jarak 8 Km

Ini Jembatan Apung di Sungai Porong yang Bantu Warga Pangkas Jarak 8 Km

Suparno - detikNews
Minggu, 30 Mei 2021 08:36 WIB
Jembatan apung sungai Porong
Jembatan apung di Sungai Porong (Foto: Suparno)
Sidoarjo -

Di Desa Tambakrejo, Kecamatan Krembung Sidoarjo terdapat jembatan apung yang membentang di atas Sungai Porong. Jembatan ini mampu memangkas waktu dan jarak bagi warga Desa Krembung ke arah Mojokerto dan sebaliknya.

Untuk melintasi jembatan ini tidak gratis, pengendara motor yang lewat diharuskan membayar ongkos Rp 2 ribu. Atau Rp 4 ribu pulang pergi.

Jembatan apung ini dibuat dari kayu sepanjang 180 meter dengan lebar 2 meter. Jembatan ini dibuat oleh Wasjid (55) dan Coto (52), warga Brebes yang tinggal di Krembung sejak 2010.

Namun tidak sepanjang tahun jembatan terbentang. Pada musim kemarau saja jembatan kayu yang ditopang drum ini beroperasi. Memasuki musim penghujan, jembatan di lepas karena pasti hanyut.

Jembatan apung sungai PorongJembatan apung Sungai Porong (Foto: Suparno)

"Jembatan apung ini beroperasi saat musim kemarau, bila musim hujan tidak beroperasi. Kalau pendapatan ya lumayan, hari Sabtu dan Minggu bisa mencapai Rp 500 hingga Rp 700 ribu," kata Wasjid sambil menerima uang dari pengendara, Minggu (30/5/2021).

Saat membuat jembatan apung, Wasjid dan Coto harus mengeluarkan dana awal sekitar Rp 250 juta. Biaya tersebut untuk membeli kayu meranti dan Kampar serta drum. Di jembatan sepanjang 180 meter ini terdapat 22 titik apung. Setiap titik diikatkan 6 drum agar jembatan ini mengapung.

Bukan hanya itu saja, mereka berdua juga harus mengeluarkan biaya untuk pos jaga serta mengaliri lampu di sepanjang jembatan karena jembatan ini beroperasi 24 jam.

Lihat juga Video: Sensasi Gowes Melewati Jembatan Gantung di Curug Depok

[Gambas:Video 20detik]



"Biaya lain yang kami keluarkan adalah biaya perbaikan saat memasang kembali setiap tahunnya. Nilainya sekitar Rp 15 juta," jelas Wasjid.

Namun saat liburan Hari Raya Idul Fitri kemarin, mereka mencatatkan penghasilan sekitar Rp 2,5 juta per hari. Dalan satu tahun, jembatan ini hanya beroperasi enam bulan saja. Karena saat musim penghujan, ketika air Sungai Porong meluap jembatan apung tidak beroperasi.

Keberadaan jembatan ini sangat membantu mobilitas warga, karena sebelumnya mereka harus memutar ke arah Barat di jembatan Tanjang Mojokerto atau ke arah Timur di Jembatan Porong Sidoarjo.

"Sebelumnya kami harus memutar jauh, sekitar tujuh sampai delapan kilometer jaraknya. Mending lewat sini, bayarnya hanya Rp 2 ribu saja," kata Ismail (25) warga Krembung yang akan menuju Ngoro Industri Mojokerto.

Hal yang sama disampaikan oleh Tutik Wahyuni (27) warga Krembung yang bekerja di salah satu perusahaan di Ngoro Industri. Tutik mengaku jembatan apung ini sangat membantu warga Krembung. Tapi ketika musim hujan terpaksa memutar melewati jalan protokol.

"Kalau musim kemarau jembatan apung sangat membantu warga Krembung yang akan ke Ngoro Mojokerto. Apalagi bayar saat melintas juga sangat murah sekali hanya Rp 2 ribu," jelas Tutik.

"Jembatan ini juga dimanfaatkan petani warga Krembung yang menggarap lahan di Ngoro Mojokerto," kata Giran seorang petani warga Krembung.

Halaman 2 dari 2
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.