Seorang warga yang sedang dipasung dibebaskan Dinas Kesehatan (Dinkes) Ponorogo. ER (39) warga Desa Ngumpul, Kecamatan Balong, ini akan dibawa berobat ke rumah sakit.
Pemasungan itu bermula saat ER pergi merantau ke Malaysia sebagai TKI pada tahun 2003. Setahun bekerja dia pun kembali ke Indonesia.
"Tahun 2004 ke Malaysia lagi tapi di sana cuma satu atau dua bulan mengamuk, akhirnya pulang," tutur seorang warga, Nurkholis kepada wartawan, Sabtu (29/5/2021).
Awalnya, lanjut Nurkholis, pihak keluarga sudah berusaha mengantar berobat ke berbagai rumah sakit jiwa. Mulai dari di Malang, Solo, Nganjuk hingga Surabaya. Namun kondisi ER tak kunjung membaik.
"Sempat dilepas tapi mengamuk, perabotan rumah habis. Jadi ya dipasung kembali," jelas Nurkholis.
Menurutnya, ER dalam kesehariannya dirawat oleh sang ibu. Mulai dari memandikan hingga membersihkan kotoran.
"Harapannya bisa sembuh, setelah direhabilitasi bisa aktivitas kembali dengan baik, keluarga dan lingkungan menerima," paparnya.
Lihat juga video 'Seorang Pria Dievakuasi dari Pemasungan':
Kadinkes Ponorogo Rahayu Kusdarini mengatakan total saat ini ada 15 warga yang terpasung. Rinciannya, 8 orang belum pernah lepas pasung, sementara 7 orang lain merupakan pasien re-pasung.
"Pasien re-pasung contohnya kayak ER ini, sudah pernah dipasung kemudian kondisi stabil dilepas. Saat kambuh gaduh gelisah dipasung lagi," jelas Irin.
Untuk ER, lanjut Irin, menjalani perawatan di RSUD dr Harjono Ponorogo untuk melihat kondisinya. Jika bagus dan stabil maka akan dikembalikan ke keluarganya.
"Target kami tanggal 6 Juni sudah bebas pasung," imbuh Irin.
Sementara sejak awal Januari 2021 pihaknya sudah melepas 5 orang yang terpasung. Targetnya dari 15 orang pasien dipasung nanti ada 3 kategori. Pertama jika kondisi baik bisa kembali ke keluarga. Kedua dirawat di RSUD dr Harjono Ponorogo. Ketiga dibawa ke RS Jiwa yang ada di Surabaya, Solo atau Malang.
"Edukasi ke masyarakat, masalah pasung. Kita optimalkan pelayanan jiwa, pelayanan secara komunitas, kita optimalkan kembali ke depan jangan ada masyarakat yang terpasung," pungkas Irin.