Gerhana Bulan, Ibu Hamil di Sidoarjo Ritual Ini Agar Anaknya Lahir Selamat

Gerhana Bulan, Ibu Hamil di Sidoarjo Ritual Ini Agar Anaknya Lahir Selamat

Suparno - detikNews
Rabu, 26 Mei 2021 20:39 WIB
Gerhana Bulan, Ibu Hamil di Sidoarjo Lakukan Ritual ini Berharap Anaknya Lahir Selamat
Tradisi gerhana bulan total di Sidoarjo (Foto: Suparno/detikcom)
Sidoarjo - Mitos datangnya buto ijo atau makhluk gaib raksasa yang memangsa janin para ibu hamil saat gerhana, masih melekat di sebagian masyarakat Jawa. Saat gerhana terjadi, para perempuan hamil biasanya menggelar sejumlah tradisi.

Misalnya beberapa ibu hamil di Sidoarjo yang menyambut fenomena gerhana bulan total atau super blood moon dengan ritual khusus. Hal ini dilakukan sembari berharap ibu dan bayinya bisa diberikan kelancaran dan kesehatan saat kelahiran nanti.

Salah satunya Vinda Ayu Lestari (29), warga Porong yang sedang hamil anak kedua. Vinda melakukan ritual mandi keramas saat gerhana bulan total. Setelah mandi keramas, Vinda keluar rumah dan mengeringkan rambutnya. Hal ini dengan cara menyisir rambut di depan rumah sambil melihat gerhana.

"Meski ini hanya ular-ular orang terdahulu alangkah baiknya tetap dilakukan. Dengan harapan saat melahirkan nanti tidak ada aral apapun," kata Vinda kepada detikcom, Rabu (25/5/2021).

Vinda menambahkan, dia tidak mengetahui persis makna ular-ular mandi keramas saat gerhana bulan total ini. Karena banyak masyarakat di berbagai daerah memiliki kepercayaan beragam mengenai fenomena tentang gerhana bulan.

Gerhana Bulan, Ibu Hamil di Sidoarjo Lakukan Ritual ini Berharap Anaknya Lahir SelamatGerhana Bulan, Ibu Hamil di Sidoarjo Lakukan Ritual ini/ Foto: Suparno

"Semoga anak yang dikandung ini menjadi anak yang sholeh, yang berbakti kepada orang tua. Syukur-syukur bisa berguna kepada nusa dan bangsa. Yang terpenting saya menginginkan kelahiran anak yang kedua secara normal ini lancar," harap Vinda.

Selain tradisi mandi keramas, tradisi liwetan atau menanak nasi liwet juga dipercaya bisa mengusir buto ijo. Ibu hamil di Bungurasih Sidoarjo, Sholikhatul Azizah sengaja menggelar liwetan dengan mengundang sanak saudara hingga tetangga.

Azizah menyiapkan nasi liwet lengkap dengan lauk trancam telur atau telur yang dipenyet di sambal timun yang diiris kotak. Usai makanan disajikan, digelar doa bersama untuk keselamatan janin dan ibunya. Setelah rampung berdoa, nasi liwet dinikmati bersama-sama.

"Ini tradisi turun temurun. Untuk keselamatan ibu dan bayinya agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan. Katanya dulu agar bayinya tidak dibawa buto, makanya ini tasyakuran agar selamat. Setelah itu baru mandi keramas dan berdoa," ungkap Azizah.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.