Nenek di Surabaya yang Kehilangan Rumah Laporkan Notaris dan Pembeli

Nenek di Surabaya yang Kehilangan Rumah Laporkan Notaris dan Pembeli

Amir Baihaqi - detikNews
Kamis, 20 Mei 2021 19:19 WIB
nenek kehilangan rumah dijual tetangga
Notaris Eny Wahjuni (jilbab biru) diloporkan diduga beri kesaksian palsu (Foto: Amir Baihaqi)
Surabaya - Sejumlah saksi yang dihadirkan dalam sidang kasus nenek Nashucah (53) yang kehilangan rumahnya usai ditipu tetangga, dilaporkan ke polisi. Sebabnya beberapa saksi diduga telah memberikan keterangan palsu di pengadilan.

"Sejumlah saksi yang telah dilaporkan karena diduga memberikan kesaksian palsu yakni notaris Eny Wahjuni yang membuat akta jual beli rumah Bu Nashucah. Dan kedua yakni Joe Santoso sebagai pembeli," kata Rahadi Wahyu Jatmika, kuasa hukum Nashucah kepada wartawan usai persidangan di Pengadilan Negeri Surabaya, Kamis (20/5/2021).

"Sudah kami laporkan di Polda Jatim dan akan dilimpahkan ke Polrestabes Surabaya. Jadi kita laporkan dua-duanya di hari yang sama. Kalau untuk statusnya masih terlapor dan saksi," imbuh Rahadi.

Menurut Rahadi, selama persidangan, saksi-saksi seperti Joe dan Eny banyak memberikan keterangan yang tidak sesuai. Bahkan pada persidangan, majelis hakim bahkan sempat memperingatkan mereka.

"Itu teman-teman sudah tahu juga kan. Saya bukan yang omong sendiri (dugaan kesaksian palsu). Jadi ketua majelis hakim dan anggota juga sudah memperingatkan," terang Rahadi.

Sebelumnya, seorang nenek di Surabaya tertipu dan kehilangan rumahnya. Nenek bernama Nashucah (53) itu tertipu setelah sertifikat rumahnya dijual tetangganya sendiri bernama Khilfatul Muna dan seorang makelar Yano Oktavianus Labert.

Kasus itu sendiri telah terjadi berawal 12 Desember 2016. Namun sejak 5 tahun ini, kasus itu baru masuk persidangan.

Simak juga 'Ngaku Pejabat PT Hino Purwakarta, Dua Orang Ini Tipu Puluhan Calon Tenaga Kerja':

[Gambas:Video 20detik]



(iwd/iwd)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.