.webp)
Kepala Bagian Operasi Polres Trenggalek Kompol Supiyan mengatakan, 20 balon udara itu diamankan oleh petugas gabungan kepolisian, TNI dan Satpol PP dari sejumlah wilayah di Kecamatan Durenan.
Pihaknya menerjunkan tim untuk melakukan razia serentak di sejumlah titik yang diduga menjadi pusat peluncuran balon udara tersebut. "Razia sudah kami lakukan sejak tadi malam hingga hari ini. Hasilnya lebih dari 20 balon udara plastik berhasil kami sita," kata Supiyan, Kamis (20/5/2021).
Menurutnya, balon udara tersebut terdiri dari berbagai ukuran. Mulai dari satu meter hingga yang berukuran lebih dari 10 meter. Selain balon udara, petugas juga turut menyita beberapa barang bukti bahan bakar, yang akan digunakan untuk menerbangkan balon, hingga petasan.
"Jadi sebagian besar balon udara ini kami amankan saat akan diterbangkan. Namun ada juga yang kami amankan sesaat setelah balon jatuh," ujarnya.
Upaya penindakan terkait aktivitas penerbangan balon udara sengaja dilakukan, sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 40 Tahun 2018. "Selain itu, aktivitas balon udara seperti ini dapat membahayakan penerbangan pesawat dan juga bisa mengakibatkan kebakaran hingga gangguan listrik," jelas Supiyan.
Lebih lanjut Kabagops menambahkan, dalam razia gabungan itu pihaknya juga mengamankan dua orang yang terkait penerbangan balon udara. "Mereka kami lakukan pemeriksaan," jelasnya.
Aktivitas penerbangan balon udara di Trenggalek biasanya marak terjadi pada saat perayaan Lebaran ketupat (kupatan), pada hari kedelapan Idul Fitri. Balon yang terbuat dari plastik tersebut diterbangkan dengan cara diasapi, serta diberikan pemberat berupa bola api. (sun/bdh)
