"Akan kami laporkan dan serahkan pada pihak berwenang untuk ditindak. Karena sudah sangat meresahkan," kata Plh Kepala BKSDA Wilayah III Jember, Purwantono kepada wartawan di Bondowoso, Rabu (19/5/2021).
Menurut Purwantono, pihaknya sudah mencium sejak lama soal adanya pungli di kawasan tersebut. Hanya saja, tetap dilakukan upaya persuasif pada oknum tersebut.
Baca juga: Tempat Wisata di Sukabumi Vs Premanisme |
"Kami selama ini sudah lakukan pembinaan. Dengan harapan, ada perbaikan. Tapi ternyata masih tetap terjadi. Akhirnya kami lakukan tindakan tegas. Dengan menyerahkan kasus itu ke pihak berwenang," kata Purwantono.
Informasi yang dihimpun, hingga saat ini praktik pungli tetap terjadi di Aliran Asam Kalipait. Kawasan tersebut merupakan bagian Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen, yang dikelola BKSDA Wilayah III Jember.
Modusnya, setiap wisatawan yang mampir ditarik biaya tiket dan parkir, dengan besaran bervariasi. Padahal, kawasan tersebut merupakan kawasan terbuka yang memang tak dipungut biaya.
"Saya ditarik 50 ribu. Satu mobil dengan 5 orang penumpang," kata Lukarman, seorang pengunjung asal Bojonegoro, yang mengaku melintas dan mampir di wisata Kalipait itu bersama keluarganya.
Ia menuturkan, pihaknya tidak mempersoalkan terang nominal uang. Tapi soal legalitas. Karena tidak ada selembar tiket pun yang didapatkan setelah membayar.
"Saya kena 20 ribu. Sempat saya tanyakan karcisnya. Malah ngotot dan saya diajak berantem," kata Febri, seorang pengunjung asal Bondowoso.
Tonton juga Video: Ada Aduan Pungli Jutaan di Kelurahan, Bobby Langsung Sidak
(sun/bdh)
