Pantauan detikcom di lapangan, sebelum masuk ke pelabuhan, pemudik yang balik ke perantauan wajib menyertai surat bebas COVID-19. Selanjutnya, mereka bisa masuk ke dermaga menuju kapal yang akan mengangkut mereka kembali ke Pulau Bali.
Kapolresta Banyuwangi Kombes Arman Asmara Syarifudin mengatakan meski operasi ketupat usai, namun dilanjutkan dengan Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) hingga tanggal 24 Mei 2021.
"Tetap ada penyekatan. Penumpang yang menuju Bali wajib menyertakan diri surat bebas COVID-19. Bisa rapid test antigen ataupun GeNose," ujarnya kepada detikcom, Selasa (18/5/2021).
Pemudik yang kembali ke Bali ini, kata kapolresta, tidak perlu lagi menyertakan surat izin dari perusahaan ataupun dari kelurahan setempat jika terjadi kejadian emergency. Sebagai gantinya, mereka wajib menunjukkan surat bebas COVID-19.
"Petugas kami akan memeriksa ketat bagi masyarakat yang akan menyeberang ke Bali. Ini sesuai dengan rapat koordinasi Polda Jatim dan Polda Bali serta Polresta Banyuwangi dan Polres Jembrana," tandasnya.
Kabagops Polresta Banyuwangi, Kompol Agung Setiabudi mengaku fokus penyekatan Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) dilakukan di Pelabuhan Ketapang. Selain itu, juga ada di perbatasan Banyuwangi-Situbondo; Banyuwangi-Jember dan Banyuwangi-Bondowoso.
![]() |
"Tetap kita dekat di cek poin yang sudah kita dirikan. Kita lihat rayonnya. Kalau satu rayon tetap menggunakan surat bebas COVID-19," tambahnya.
Sementara Sunarti, salah satu pemudik dari Jember mengaku sengaja melakukan perjalanan lebih awal ke Bali. Pembukaan penyekatan yang dilakukan pada hari ini membuat dirinya bolos kerja sehari.
"Sebenarnya masuk hari Senin. Tapi karena hari ini baru dibuka (penyekatan) ya pulang lebih awal. Mulai tanggal 6 minta cuti," ujar wanita yang bekerja di bidang properti di Bali ini.
Antrean pemeriksaan GeNose pun membludak. Petugas pengambil sampel GeNose, Nurfiyah mengaku sejak Senin malam dirinya sudah melayani pemeriksaan GeNose sekitar 400 orang.
"Ini sudah 400 orang sampai jam 01.10 WIB. Ini masih banyak yang antre," ujarnya kepada detikcom.
Selain GeNose, antrean bebas COVID-19 dengan rapid test antigen dan swab pun dipenuhi pemudik. Mereka memilih rapid test antigen dan swab karena tidak terlalu banyak antrean. Sehingga lebih cepat.
"Memang lebih mahal harganya. Tapi lihat antrean GeNose pasti lama. Makanya pilih ini (rapid test antigen) lebih cepat," ujar Rudi, pemudik dari Banyuwangi. (fat/fat)