Marhaen Djumadi datang bersama dua staf dan diantar sopir. Namun dirinya membantah jika ikut diperiksa KPK.
"Siapa yang bilang diperiksa KPK," ujar Wakil Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi saat dihubungi detikcom, Senin (10/5/2021).
Marhaen menjelaskan dirinya mendatangi Polres Nganjuk dalam rangka rapat koordinasi forkopimda. Dalam rapat koordinasi itu membahas terkait penundaan acara pelantikan perangkat desa.
"Di polres dalam rangka rapat koordinasi Forpimda, berkaitan penundaan pelantikan perangkat desa," kata Marhaen.
Acara pelantikan perangkat desa, kata Marhaen, rencananya digelar Selasa (11/5/2021) besok. Namun pelantikan yang akan dihadiri Bupati Nganjuk ditunda hingga waktu yang belum ditentukan.
"Rencana pelantikan besok. Penundaan kapan waktunya nanti akan dibahas lagi," paparnya.
Dia menambahkan, dirinya mendatangi Polres Nganjuk sekitar pukul 09.30 WIB hingga 12.00 WIB. "Tadi rapat koordinasi pukul 09.30 WIB sampai 12.00 WIB," tandasnya.
Pantauan detikcom, Senin (10/5/2021), Marhaen datang ke Polres Nganjuk mengendarai mobil Toyota Fortuner warna hitam.
KPK melakukan OTT pada Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat pada Minggu (9/5) malam. Novi terciduk OTT karena diduga menerima suap jual-beli jabatan. Uang ratusan juta rupiah disita tim KPK dalam OTT yang bekerja sama dengan Bareskrim Polri.
Selain Bupati Novi, ada 3 camat dan 7 kepala desa yang juga turut diamankan. Pihak KPK dan Bareskrim Mabes Polri masih melakukan pemeriksaan di Polres Nganjuk. Sejumlah ruangan di Pemkab Nganjuk juga disegel. Sedangkan beberapa pejabat terkait juga ikut diperiksa di Polres Nganjuk. (fat/fat)