3 Orang Meninggal Positif COVID-19, Ratusan Warga Tulungagung Rapid Test

3 Orang Meninggal Positif COVID-19, Ratusan Warga Tulungagung Rapid Test

Adhar Muttaqin - detikNews
Rabu, 05 Mei 2021 19:11 WIB
Tiga Orang Meninggal COVID-19, Ratusan Warga Tulungagung Rapid Test dan Antigen
Warga Tulungagung rapid test (Foto: Adhar Muttaqin/detikcom)
Tulungagung - Selama tiga pekan tercatat tiga warga Desa Banyuurip, Kecamatan Kalidawir, Tulungagung meninggal positif COVID-19. Satgas dan Dinkes Tulungagung melakukan rapid test dan swab antigen warga dua RT atau lebih 200 orang. Mereka juga terpaksa mendatangi rumah-rumah warga, lantaran ada yang enggan diperiksa.

Kades Banyuurip Sugiyatno membenarkan selama bulan puasa ada 12 warga positif terpapar COVID-19. Dari jumlah itu tiga di antaranya meninggal dunia.

"Yang meninggal tiga akibat COVID-19, dua orang meninggal dunia dalam satu hari, sedangkan satu orang jarak seminggu. Kalau tiga lagi yang lain, saya yakin bukan COVID-19," kata Sugiyatno, Rabu (5/5/2021).

Menurutnya, kasus pertama ditemukan pada hari ke-3 puasa. Dari situlah kemudian dilakukan penelusuran hingga merembet ke belasan warga yang lain.

"Kalau penularannya dari mana kami kurang tahu karena persoalanya kompleks. Di sini juga ada tempat ibadah di pinggir jalan raya yang digunakan orang banyak. Tapi sebelum puasa itu memang ada beberapa orang yang ikut rombongan ziarah wali," jelasnya.

Pascakematian tiga warga tersebut pihaknya langsung berkoordinasi dengan pihak puskesmas dan satgas di tingkat desa, guna mengambil langkah penanganan. Dari hasil penelusuran ditemukan kontak erat sekitar 200 orang yang tersebar di dua RT.

"Kemarin sudah mulai dilakukan pemeriksaan, tapi kami akui saat dilakukan tracing seperti ini psikologis warga kami ada yang tertekan, atau kurang tepatlah," imbuhnya.

Akibatnya sebagian warga enggan rapid test maupun swap antigen. Untuk menangani hal itu, pihak desa akhirnya meminta bantuan dinas kesehatan dan Satgas COVID-19 Tulungagung turun tangan dan melalukan pemeriksaan secara jemput bola.

"Alhamdulillah sebagian sudah banyak yang sukarela datang ke kantor desa untuk diperiksa, sedangkan yang lain kami datangi ke rumah-rumah," imbuh Sugiyatno.

Pihaknya optimis, seluruh 200-an warga yang kontak erat bisa dilakukan pemeriksaan oleh petugas medis, sehingga klaster penyebaran virus Corona di desanya bisa teratasi dengan baik.

"Kami juga menerapkan pola PPKM mikro di dua RT itu. Kami portal dan dijaga, kemudian untuk sementara masjid dan musala di sana kami tutup," imbuhnya.

Sementara Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Tulungagung, Satrio Wibowo, mengatakan dalam penelusuran sebaran virus Corona di Banyuurip, pihaknya menerjunkan tiga tim. Para petugas ada yang melakukan pemeriksaan di kantor desa dan ada yang jemput bola di rumah warga.

"Dari hasil investigasi ada 200 orang yang harus di-tracing, ini masih proses. Kami menerapkan dua pemeriksaan yakni rapid tes dan swab antigen, untuk melihat riwayat perjalanan penyakitnya," kata Satrio.

Dari hasil tracing sementara ditemukan 5 perangkat desa yang reaktif dan beberapa warga lainnya. "Dari lima perangkat yang reaktif antibodi, kemudian kami telusuri ke keluarga ternyata ada suami dan dua anaknya yang juga reaktif," imbuhnya.

Pihaknya mengaku, hasil tracing tersebut akan ditindaklanjuti dengan skema penanganan COVID-19, termasuk pemeriksaan swab PCR hingga dilakukan karantina.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.