Jumlah penumpang yang masih stabil ini terdapat di Stasiun Gubeng hingga Stasiun Pasar Turi. Manajer Humas PT KAI Daop 8, Luqman Arif mengatakan, saat weekday penumpang kebanyakan dari pekerja, sedangkan weekend dari penumpang yang berpergian.
"Masa ramadhan seperti sebelum ramadhan. Awal ramadhan terjadi penurunan jumlah penumpang. Setiap hari paling gede 10 sampai 11 ribu penumpang, weekend 12 sampai 13 ribu penumpang mayoritas penumpang lokal. Rata-rata kerja kalau weekday, Sabtu-Minggu bepergian saja, bukan semua pemudik," kata Luqman kepada detikcom di Stasiun Gubeng, Selasa (4/5/2021).
Luqman menyebut pada Sabtu (1/5), data keberangkatan ada 13.254 penumpang, lalu Minggu (2/5) ada 12.058 penumpang, dan Senin (3/5) ada 13.867 penumpang. Luqman menyebut, jumlah keberangkatan penumpang ini tidak dikatakan naik.
"Kemarin Senin masuk weekday sama kondisinya, sekitar 13 ribu penumpang. Nggak bisa dikatakan naik, tapi sama," ujarnya.
Sedangkan untuk kedatangan KA jarak jauh, Luqman mengatakan jumlahnya sama dengan keberangkatan. Yakni sekitar 39.179 penumpang yang tiba di Surabaya untuk bulan Mei.
"Tidak bisa dikatakan naik juga untuk kedatangan. Karena KA jarak jauh nggak ada tambahan. Logikanya kalau nggak ada tambahan KA, penumpang juga tidak bertambah," jelasnya.
Luqman juga mengatakan, tidak semua penumpang KA jarak jauh tujuan Jakarta turun di Surabaya. Sebab, KA juga menurunkan penumpang di stasiun tujuan sebelum Surabaya.
"Tujuan Jakarta-Surabaya, Stasiun Gubeng misalnya. Kan KA bisa berhenti di Cirebon, Kutoarjo, Jogja, Madiun, Jombang, bisa berhenti di stasiun-stasiun sebelum Surabaya. Meskipun tujuan akhirnya di Surabaya," kata dia.
Menurutnya, yang terpenting ialah penumpang memenuhi syarat perjalanan. "Kalau jarak jauh antigen/GeNose, 3M, suhu tubuh itu yang menjadi perhatian kami," pungkasnya. (fat/fat)