Kepala RSLI Kogabwilhan II Surabaya, Laksamana Pertama dr I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara mengatakan, pihaknya sengaja memisahkan TKI dengan pasien lain. Hal ini sebagai upaya agar tidak terjadi penularan mutasi baru virus COVID-19 dari luar negeri.
Nalendra menambahkan, pihaknya juga telah mengirim sampel virus dari 5 TKI tersebut ke Balitbangkes. Nantinya, akan dicek apakah virus Corona pada kelimanya termasuk mutasi baru atau tidak.
"Baru masuk lima orang PMI dari Malaysia. Sudah kita ambil sampel dan kita kirim ke Balitbangkes," kata Nalendra kepada detikcom di Surabaya, Senin (3/5/2021).
"Itu kita isolasi di tempat yang mandiri. Sehingga kalau sudah terjadi mutasi gen, kita juga aman untuk pasien yang lain," imbuhnya.
Saat disinggung terkait 22 PMI yang disebut Gubernur Khofifah positif COVID-19, Nalendra mengaku belum menerima kehadiran 22 PMI atau TKI tersebut.
"Belum ada yang 22 orang, baru kemarin datang tiga dari Malaysia, terus yang dua memang di RSLI sejak dulu," paparnya.
Di kesempatan yang sama, Nalendra menyebut kasus COVID-19 di Surabaya dan sekitarnya mulai melandai. RSLI yang dulunya berjubel pasien, kini hanya merawat 33 pasien saja.
"Di Surabaya cenderung melandai, sampai tadi pagi ada 33 pasien," pungkasnya. (sun/bdh)