Dandim 0812 Lamongan Letkol Inf Sidik Wiyono membenarkan ada puluhan TKI dikarantina setelah masa kontraknya habis dari Malaysia dan Singapura.
"Kami tidak ingin kecolongan seperti halnya kasus yang melanda di negara India, berbagai upaya dilakukan Pemkab Lamongan, salah satunya dengan menyediakan gedung Rusunawa yang terletak di Jalan Veteran sebagai tempat karantina Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang kembali pulang," kata Letkol Inf Sidik Wiyono kepada wartawan, Senin (2/5/2021).
Saat tiba, jelas dia tim Satgas Penanganan COVID-19 Lamongan langsung melaksanakan langkah pengetatan dan antisipasi para pemudik.
"Ya, semalam kami kawal bersama Polri dan sudah dilakukan langkah antisipasi dengan disemprot disinfektan serta tes kesehatan," ujarnya.
Sebelum TKI Lamongan tiba, mereka terlebih dulu menjalani tes PCR dan karantina di Asrama Haji Sukolilo Surabaya selama 2 hari. Para pekerja migran tersebut berasal dari berbagai wilayah di Lamongan seperti Kecamatan Solokuro, Kecamatan Glagah, Kecamatan Laren, dan Kecamatan Brondong.
"Sesuai dengan arahan tim gugus tugas penanganan COVID-19 di Lamongan, para PMI asal Lamongan ini harus dikarantina terlebih dahulu di Rusunawa ASN sebelum pulang. Hal ini untuk mencegah klaster baru, apa lagi mereka berasal dari luar negeri," terang Sidik.
Sidik menambahkan mereka diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing setelah menjalani karantina selama tiga hari ke depan dan sudah dites swab antigen dengan hasil negatif.
Salah satu pekerja migran yang pulang, Abdul Hamid Bin Yusuf (69) warga Kecamatan Solokuro. Hamid mengaku sudah 7 tahun bekerja di Malaysia. Hamid menambahkan dirinya agak canggung saat tiba di Lamongan karena masih harus menjalani karantina lagi sebelum mudik 2021.
"Ya mau bagaimana lagi, demi pulang ke Indonesia," ungkapnya.
(fat/fat)