Pulang dari Luar Negeri, Belasan TKI dan Pelajar Asal Tulungagung Dikarantina

Pulang dari Luar Negeri, Belasan TKI dan Pelajar Asal Tulungagung Dikarantina

Adhar Muttaqien - detikNews
Jumat, 30 Apr 2021 20:57 WIB
pekerja migran indonesia tulungagung
Disnakertrans Tulungagung jemput pekerja migran dan pelajar dari luar negeri (Foto: Adhar Muttaqien)
Tulungagung -

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Tulungagung menjemput belasan Pekerja Migran Indonesia (PMI/TKI) dan pelajar yang baru pulang dari luar negeri. Usai dijemput, mereka langsung dikarantina.

Kepala Disnakertrans Tulungagung Agus Santoso mengatakan 18 tenaga kerja dan pelajar tersebut berasal dari berbagai negara, mulai dari Singapura, Malaysia hingga Jepang. Mereka dijemput dari asrama haji Sukolilo menggunakan dua bus sekolah milik Pemkab Tulungagung.

"Yang ikut rombongan 18 orang, sebetulnya ada 17 orang, yang satunya itu orang Madiun. Katanya mau pulang ke rumah suaminya, tapi karena tidak bisa menunjukkan surat nikah, ditolak oleh desa dan ini akan kami kembalikan ke Madiun," kata Agus Santoso kepada wartawan, Jumat (30/4/2021).

Menurut Agus, para migran asal Tulungagung tersebut sebelumnya telah tiba di Bandara Juanda Sidoarjo pada Rabu (28/4/2021). Mereka terlebih dahulu harus menjalani pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) dan karantina selama dua hari di asrama haji.

"Penjemputan dilakukan terhadap migran yang hasil PCR-nya negatif COVID-19. Kemudian langsung kami bawa ke Disnakertrans Tulungagung sini untuk dibagi sesuai dengan daerah tujuan," ujarnya.

pekerja migran indonesia tulungagungFoto: Adhar Muttaqien

Masing-masing migran harus dijemput oleh pemerintah kecamatan dan selanjutnya diserahkan ke pemerintah desa setempat.

Agus melanjutkan dalam proses ini warga yang baru pulang dari luar negeri tersebut akan dikarantina terlebih dahulu di tempat karantina desa selama tiga hari.

"Setelah nanti dipastikan negatif COVID-19, mereka isolasi mandiri di rumah selama 14 hari," ujarnya.

Prosedur ketat terhadap para migran asal Tulungagung ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi potensi penyebaran virus Corona. Diharapkan dengan prosedur yang ketat, para migran yang pulang benar-benar negatif COVID-19.

Lihat juga Video: WNI di LN yang Hendak Pulang Juga Kena Pengetatan Larangan Mudik

[Gambas:Video 20detik]



"Yang pulang ini adalah para pekerja migran yang kontraknya telah habis, kalau untuk cuti tidak bisa," jelasnya.

Agus menambahkan sesuai data di Disnakertrans Tulungagung, pada bulan April-Mei 2021 ini terdapat 1.204 migran Tulungagung yang habis kontraknya di luar negeri, sehingga harus pulang ke kampung.

"Yang pulang ini bagian dari 1.204 itu," imbuhnya.

Sementara itu salah seorang migran Susilowati, mengatakan ia bersama tiga orang anaknya baru pulang dari Jepang dalam rangka tugas belajar.

Menurutnya, saat masuk ke Indonesia ada sejumlah protokol yang harus dijalankan mulai dari Bandara Juanda hingga asrama haji. Namun menurutnya SOP yang diterapkan pada 28 Mei lalu masih terkesan semrawut.

"Kami berempat dari Jepang. Pas kami datang itu kebetulan baru pertama diberlakukan karantina, jadi agak chaos, mungkin karena SOP-nya belum sempurna. Terutama di bandara tanpak belum siap timnya," jelasnya.

Bahkan lanjut dia para 28 April lalu sempat terjadi penumpukan di Juanda, sehingga ia dan berapa pekerja migran lain harus diangkut oleh TNI, polisi dan dinas perhubungan menuju asrama haji.

"Setelah di asrama kami dikasih tanda pengenal dan dilakukan swab PCR. Padahal kami sebelum take off di Jepang sudah bawa swab negatif," tandasnya.

Halaman 2 dari 2
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.