Di tangan dua remaja ini, pipa PVC atau paralon bekas disulap menjadi aneka lampu kaligrafi hias cantik dan bernilai seni tinggi. Lampu hias kaligrafi ini cocok jadi cindera mata ke teman atau saudara di kampung halaman.
Di teras rumah sederhana inilah Erwin Andi Prastika (28) warga Kelurahan Wiroborang, Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo, bersama Yuzak Pamungkas (28) warga Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo menyulap pipa bekas menjadi karya seni.
Awalnya, Erwin mengaku memiliki banyak pipa bekas pembuatan sumur bor dari ayahnya yang berprofesi sebagai pengebor sumur. Namun karena banyaknya pesanan, akhirnya Erwin menggunakan pipa baru.
Baca juga: detikKultum Gus Miftah: Konsep Rezeki |
![]() |
Cara membuatnya, pipa-pipa ini dipotong sesuai keinginan. Lalu dibuat mal dari kertas, baru setelah itu diukir sesuai sketsa. Mulai tulisan kaligrafi, kapal pinisi, harimau hingga sketsa wajah.
Butuh ketelatenan tersendiri untuk melukis dengan mata bor ini. Semakin kecil setiap guratan pada pipa, semakin istimewa pula karya dihasilkan.
Untuk membuat satu lampu hias, diperlukan waktu 1 jam, bahkan sampai 1 hari. Hal ini tergantung dari tingkat kerumitan pola yang sudah dibuat.
Sementara yang spesialis membuat lukisan kaligrafi ini yakni Yuzak. Dia mengatakan kesulitan melukis kaligrafi berasal dari banyaknya ayat dan jarak, hingga tipisnya huruf. Hal ini membuat pengeboran rentan patah, karena lebih mengandalkan kualitas dan kepuasan pelanggan.
"Tergantung kecilnya lukisan, semakin tipis semakin rumit dan semakin kecil lukisan semakin rumit juga, mahalnya harga juga sesuai dengan kerumitan permintaan lukisannya, tipis sampai serambut ada, kalau patah kita buat yang lain sekiranya paralon tidak terbuang sia-sia, dan bikin lagi pesanan yang rusak, di sini kami mengedepankan kualitas dari pada kuantitas, meskipun lama pembuatannya agar pelanggan puas," ujar Yuzak.
Pada bulan ramadhan 2021 ini, keduanya mulai banjir pesanan, baik dari Jawa Timur hingga luar Jawa. Yang paling diminati yakni lampu hias dengan motif kaligrafi.
Untuk penjualan jelang lebaran ini, Yuzak mengaku bisa menjual hingga ke luar pulau Jawa, seperti Kalimantan dan Sumatera. Pemesanan ini dilakukan secara online, baik melalui media sosial atau WhatsApp.
![]() |
Sementara Erwin mengatakan sejak menjelang ramadhan hingga bulan puasa, pemesanan paling banhak kaligrafi surat pendek dan ayat kursi. Lalu, hiasan lampu replika masjid juga banyak yang laku saat ini.
"Kaligrafi laku di bulan ramadhan, kebanyakan motif kaligrafi ayat kursi, dan laku juga surat pendek Al Quran, seperti An Nas, Al Ikhlas, di saat pandemi COVID-19, kebanyakan pembeli secara online biasanya menghubungi langsung, pengiriman via paket ekspedisi, kesulitannya tergantung pendek ayat ayatnya, karena paralon rawan patah juga menanggung dosanya kalau rusak, kejar target siang malam ngejos, saat pemesan dari Jawa jarang, kebanyakan datang dari Medan, Kalimantan Barat dan Palangkaraya, untuk harga kisaran motif ayat surat pendek dijual paling murah Rp 300.000 kalau ayat kursi paling murah Rp400.000," papar Erwin.
Saat dinyalakan pada malam hari, lampu-lampu paralon ini terlihat cantik. Penasaran dengan lampu hias kaligrafi ini? Tirak ada salahnya untuk datang ke galeri para remaja ini di Jalan Serma Abdulrahman Gang 9, Kelurahan Wiroborang, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo.