"Kalau sudah berhasil dieksplorasi, nanti akan kita jadikan sebuah wisata bawah air, yang ke depan insyaallah akan memperbanyak khasanah di Kabupaten Lamongan," tuturnya.
Untuk diketahui, perairan pantai utara (pantura) Lamongan diduga juga menyimpan harta karun bawah laut. Salah satu harta karun itu adalah bangkai Kapal van der Wijck yang tenggelam di perairan Brondong pada 20 November 1936.
Kisah tenggelamnya Kapal van der Wijck juga menjadi novel dengan judul Tenggelamnya Kapal van der Wijck, karya Buya Hamka yang kemudian diangkat ke layar lebar dengan judul yang sama pada 2013.
Bagi warga Lamongan, tenggelamnya Kapal van der Wijck bukan semata-mata cerita novel. Tapi kisah nyata upaya warga Lamongan dalam membantu mengevakuasi korban tenggelamnya kapal mewah pada zamannya itu. Buktinya ada tugu peringatan yang sampai hari ini masih berdiri dan berada di Pelabuhan Nusantara Brondong.
(sun/bdh)