BPCB Jatim Mulai Eksplorasi Kapal van der Wijck

BPCB Jatim Mulai Eksplorasi Kapal van der Wijck

Eko Sudjarwo - detikNews
Rabu, 28 Apr 2021 15:42 WIB
Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim mulai mengeksplorasi keberadaan Kapal van der Wijck. Kapal itu diduga tenggelam di perairan Brondong Lamongan pada 1936.
Laporan dimulainya eksplorasi Kapal van der Wijck/Foto: Eko Sudjarwo/detikcom
Lamongan -

Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim mulai mengeksplorasi keberadaan Kapal van der Wijck. Kapal itu diduga tenggelam di perairan Brondong Lamongan pada 1936.

Arkeolog BPCB Jatim Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan, hari ini pihaknya memulai ekspedisi dan eksplorasi untuk mencari titik dari kapal mewah pada jamannya itu. Untuk kepentingan eksplorasi ini, pihaknya akan melibatkan 13 orang dari BPCB Jatim.

"Hari ini kami memulai untuk melakukan eksplorasi untuk mencari titik keberadaan tenggelamnya Kapal van der Wijck ini," kata Wicaksono usai bertemu dengan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi untuk melaporkan dimulainya eksplorasi di kantor bupati, Rabu (28/4/2021).

Wicaksono menambahkan, 13 orang dalam tim dari BPCB Jatim itu terdiri dari 10 penyelam dan 3 untuk tim scuba. Selain untuk mencari titik Kapal van der Wijck, pihaknya juga akan melakukan identifikasi di bawah air terkait bangkai kapal, seandainya berhasil ditemukan.

"Selain mencari titik keberadaan, kami juga akan melibatkan melakukan identifikasi di bawah air apakah benar kapal yang ditemukan tersebut memenuhi ciri-ciri untuk dikatakan sebagai Kapal van der Wijck," ujarnya.

Jika sudah bisa dipastikan kapal tersebut adalah Kapal van der Wijck, lanjut Wicaksono, maka pihaknya akan melakukan eksplorasi lanjutan tahun ini juga. Selain itu, pihaknya bersama Kemendikbud dan Pemkab Lamongan akan menerbitkan aturan terkait perlindungan dan pengelolaannya bagi masyarakat Lamongan.

"Harapannya, kapal berhasil diidentifikasi dan tidak menjadi korban jarahan para pencari harta karun," ungkap Wicaksono.

Bupati Lamongan menyambut baik dimulainya eksplorasi Kapal van der Wijck. Pihaknya, kata bupati yang akrab disapa Pak Yes, mendukung penuh kegiatan eksplorasi yang dilakukan oleh BPCB Jatim.

"Tentu tidak hanya memberikan restu, tapi kita juga akan mendorong penuh, mem-back up penuh, supaya eksplorasi Kapal van der Wijck ini bisa menjadi sukses, dan menjadi sumber informasi masyarakat dan generasi kita ke depan," kata Pak Yes.

Pak Yes juga berkeinginan agar bangkai Kapal van der Wijck bisa ditemukan dan ke depan bisa menjadi lokasi wisata bawah laut Lamongan. Kapal van der Wijck ini, menurut Pak Yes, adalah Titanic from Indonesia yang kisahnya patut untuk diketahui masyarakat Indonesia.

Lihat juga video 'Penjelasan Arkeolog soal Perahu Baja di Bengawan Solo':

[Gambas:Video 20detik]



"Kalau sudah berhasil dieksplorasi, nanti akan kita jadikan sebuah wisata bawah air, yang ke depan insyaallah akan memperbanyak khasanah di Kabupaten Lamongan," tuturnya.

Untuk diketahui, perairan pantai utara (pantura) Lamongan diduga juga menyimpan harta karun bawah laut. Salah satu harta karun itu adalah bangkai Kapal van der Wijck yang tenggelam di perairan Brondong pada 20 November 1936.


Kisah tenggelamnya Kapal van der Wijck juga menjadi novel dengan judul Tenggelamnya Kapal van der Wijck, karya Buya Hamka yang kemudian diangkat ke layar lebar dengan judul yang sama pada 2013.

Bagi warga Lamongan, tenggelamnya Kapal van der Wijck bukan semata-mata cerita novel. Tapi kisah nyata upaya warga Lamongan dalam membantu mengevakuasi korban tenggelamnya kapal mewah pada zamannya itu. Buktinya ada tugu peringatan yang sampai hari ini masih berdiri dan berada di Pelabuhan Nusantara Brondong.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.