Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Gubernur Khofifah, Polda Jatim, Pangdam V Brawijaya dan Forkopimda melalui zoom. Pihaknya berfokus pada pengetatan di titik-titik yang ditentukan.
"Pengetatan itu kami lakukan di titik-titik yang sudah ditetapkan oleh Polda, juga termasuk di Surabaya," kata Eri kepada wartawan di Balai Kota Surabaya, Jumat (23/4/2021).
Eri menjelaskan, sampai dengan tanggal 5 April pemudik masih bisa masuk Kota Pahlawan. Namun dengan syarat yang ditentukan. Yakni menunjukkan bukti negatif COVID-19 hasil pengetesan di hari yang sama.
"Bisa menggunakan antigen atau PCR yang berlaku 1x24 jam. Di mana nanti kalau itu sudah masuk maka ada isolasi mandiri selama 5 hari," jelasnya.
Selain itu, ada yang menjadi titik konsentrasi Pemkot Surabaya. Yaitu soal warga yang tiba dari luar negeri.
Nantinya, Pemkot Surabaya akan memberikan layanan bus kepada penumpang dari luar negeri. Sehingga yang pulang dari luar negeri bisa langsung ke kota tujuan. Tidak berhenti terlebih dahulu di Surabaya.
"Sehingga ketika itu bukan dari Kota Surabaya, tapi Kota Surabaya dibuat lewatan. Maka contoh di Madura atau di tempat lainnya, maka kita sediakan bus untuk langsung masuk kita antar ke kotanya. Jadi tidak ada istilah untuk berhenti di Kota Surabaya," urainya.
"Itu saja yang sementara kita sepakati. Ini yang kita lakukan hari ini sampai dengan nanti ketika konsentrasinya ketika ada masuk dari luar negeri, maupun yang datang dari luar negeri," pungkasnya. (sun/bdh)