Pelajar SMAN 3 Ponorogo Bikin Mi dan Krupuk Berbahan Daun Pepaya

Pelajar SMAN 3 Ponorogo Bikin Mi dan Krupuk Berbahan Daun Pepaya

Charolin Pebrianti - detikNews
Kamis, 22 Apr 2021 08:00 WIB
daun pepaya disulap jadi daun pepaya jadi mie dan kerupuk.
Daun pepaya dibuat cemilan krupuk dan mie (Foto: Charolin Pebrianti/detikcom)
Ponorogo -

Biasanya daun pepaya kurang diminati karena memiliki rasa pahit. Namun di tangan Kania Siti Al-Fathi (16), Vina Afristalianti (17) dan Novita Dwi Fitriani (17), siswa SMAN 3 Ponorogo, berhasil menyulap daun pepaya jadi mi dan kerupuk.

Bahkan hasil karya ketiganya mampu meraih juara 2 tingkat Nasional di Institut Teknologi Telkom Surabaya pada 20 Maret 2021.

Ketua kelompok, Kania menjelaskan pemilihan daun pepaya karena kaya akan vitamin dan nutrisi. Pun ada khasiat yang terkandung di dalamnya.

"Manfaatnya bisa mencegah kematian dini," kata Kania saat ditemui di SMAN 3 Ponorogo, Kamis (22/4/2021).

Mungkin beberapa di antara pembaca tidak menyukai rasa daun ini karena terlalu pahit. Sebab, rasa pahit ini datang dari senyawa bernama papain. Meski kurang nikmat karena pahit, zat ini ternyata memiliki anti-inflamasi dan bagus untuk pencernaan serta masih banyak khasiat lainnya.

"Untuk menghilangkan rasa pahitnya itu daun diremas pakai garam sama waktu direbus dikasih daun jambu," ujar Kania.

Tonton juga Video: Masak Masak: Resep Bola-bola Mi Kesukaan Si Kecil

[Gambas:Video 20detik]



Kania menjelaskan proses pembuatan kerupuk berbahan dasar daun pepaya. Pertama, tiga lembar daun pepaya dicuci bersih kemudian direbus. Setelah itu diblender dengan adonan tepung terigu, tepung tapioka, bawang merah, bawang putih serta air hangat.

"Kalau sudah dicampur dibuat giling bentuk bundar terus dijemur," jelas Kania.

Sementara untuk mie, lanjut Kania, daun pepaya yang sudah dicuci bersih kemudian direbus. Setelah itu diblender dan dicampur dengan adonan tepung.

"Lalu digiling jadi mi," imbuh Kania.

Hasil produk keduanya pun cenderung memiliki warna hijau alami. Pun saat dicoba rasa kerupuknya gurih tanpa ada rasa pahit sama sekali. Mi-nya pun rasanya sama dengan mie instan pada umumnya.

Sementara, guru pembimbing Siti Nurwaqidah menambahkan ide tersebut muncul dari anak didiknya. Ida hanya bertugas mengarahkan agar ide tersebut bisa terealisasi dengan baik.

"Bimbingan dilakukan dua cara, ada yang online untuk essay dan offline saat mencoba membuat produknya," pungkas Ida.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.