Dengan nama Golden Wood Coffee Situbondo, branding kopi Situbondo di pasaran internasional dipastikan lebih mudah. Mengingat, selama ini sudah banyak penghargaan yang diraih kopi Kayumas Situbondo, baik tingkat lokal, nasional, hingga internasional.
"Kalau sudah mendapatkan rekognisi dunia internasional, mestinya Situbondo sudah mengindustrikan kopi ini sedemikian rupa. Sehingga bisa tersebar ke seluruh dunia," kata Suharso Monoarfa usai meluncurkan Golden Wood Coffee di Pendopo Kabupaten, Minggu (18/4/2021).
Selebihnya, Suharso mengaku ikut berbangga atas berbagai penghargaan yang diraih Kopi Kayumas atau Golden Wood Coffee Situbondo, baik tingkat nasional hingga internasional. Ia berharap ke depan penghargaan itu dapat terus dipertahankan.
"Sebab, selama ini Indonesia memang dikenal sebagai negara penghasil kopi dengan beragam kekhasan," tandasnya.
Menurut Suharso, ke depan kopi yang tumbuh di Desa Kayumas Kecamatan Arjasa harus dikelola dengan lebih baik. Sehingga akan menjadi salah satu daya ungkit perekonomian masyarakat di Situbondo. Saat ini pengelolaan masih dilakukan oleh kelompok-kelompok yang nilai tambahnya rendah.
"Ke depan, pemerintah daerah harus bisa mendorong ini ke sebuah industri," harap Suharso.
Sementara itu, Bupati Situbondo Karna Suswandi menegaskan kopi Kayumas yang bertransformasi menjadi Golden Wood Coffee sudah dikenal sejak jaman Belanda, tepatnya pada tahun 1886 silam. Kala itu, dikenal dengan nama Van Landem Kayumas hingga tahun 1957.
"Namun berdasarkan UU/86 Tahun 1958, berubah nama menjadi Perkebunan Kayumas. Saat ini, menjadi PT Perkebunan Nusantara XII (Persero)," terang Bupati yang akrab disapa Bung Karna itu.
Menurut Bung Karna, saat ini ada sekitar 1.500 hektare lahan kopi yang terhampar di Kayumas. Lahan seluas itu terdiri dari 80% kopi arabika, 20% kopi robusta. Bahkan sebanyak 41,8 hektar diantaranya sudah memiliki sertifikat organik.
Tak heran jika selama ini sudah banyak penghargaan yang berhasil disabet kopi Kayumas atau Golden Wood Coffee. Sederet penghargaan yang diterima di antaranya pada 2010 menjadi juara 1 Kopi Nasional. Pada tahun 2016 menyabet juara 1 dunia dalam lomba kopi internasional di Bali, dan tahun 2017 meraih juara 1 nasional kopi robusta. (iwd/iwd)