Yakni Kecamatan Dampit, Tirtoyudo, dan Ampelgading. "Untuk Dampit ada dua titik pengungsian yakni di Desa Majangtengah dan Pamotan . Di Majangtengah sebanyak 60 jiwa dan Pamotan 70 jiwa," kata Plt Kabid Kedaruratan BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan kepada detikcom, Senin (13/4/2021).
Sementara tenda di pengungsian di Kecamatan Tirtoyudo didirikan BPBD Kabupaten Malang di Desa Sumbertangkil dan ditempati 350 jiwa.
Selain itu, lanjut Sadono, tenda pengungsian juga didirikan di Desa Jogomulyan. Tenda pengungsian ini dihuni 200 jiwa.
"Satu tenda pengungsian ikut didirikan di Desa Kepatihan dan ditempati 150 jiwa. Jadi di wilayah Tirtoyudo ada tiga titik pengungsian," sambung Sardono.
Sardono menambahkan, sebanyak 50 jiwa memilih tinggal di tenda pengungsian yang didirikan di Desa Wirotaman, Kecamatan Ampelgading.
Data terbaru BPBD Kabupaten Malang mencatat jumlah rumah warga rusak akibat gempa bertambah menjadi 2.364 unit. Terbagi menjadi kerusakan ringan 1051 rumah, rusak sedang 625 rumah, dan 688 rumah mengalami rusak berat.
"Untuk kecamatan terdampak menjadi 24 kecamatan, sementara dampak kerusakan fasum terdiri dari 167 sekolah rusak, 45 rumah ibadah, 9 unit fasilitas kesehatan, dan 13 unit fasum lainnya," beber Sardono.
Sardono mengaku, logistik sangat dibutuhkan oleh warga terdampak gempa bumi adalah air mineral, terpal, dan sembako.
"Distribusi logistik sudah berjalan, termasuk terpal untuk membantu memperbaiki rumah warga yang rusak," akunya.
Perbaikan bangunan terdampak gempa bumi sudah mulai berjalan, warga kembali memperbaiki rumah rusak dibantu TNI, Polri, BPBD, PMI Kabupaten Malang dan relawan.