Kampung Miliarder tersebut berada di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Tuban. Seperti diketahui, setelah mendapat uang ganti rugi lahan hingga miliaran Rupiah, banyak warga yang memborong mobil dan membeli lahan di tempat lain.
Kemudian sebelumnya diberitakan, seorang warga Kampung Miliarder menyampaikan bahwa uangnya tinggal tersisa Rp 50 juta. Padahal, dari ganti rugi lahan tersebut, yang bersangkutan mendapat belasan miliar Rupiah.
Namun soal pengakuan tersebut dibantah oleh tetangga yang bersangkutan, Kholikoh. Ia tidak percaya uang belasan miliar Rupiah itu habis dalam 2 bulan.
"Nggak mungkin ya uang sebanyak itu habis dalam dua bulan. Bohong itu sebenarnya. Saya tahu masih banyak dan sudah tersimpan," kata Kholikoh kepada detikcom di rumahnya, Jumat (9/4/2021).
"Orang sini itu meski uangnya jadi banyak tapi mereka kehidupannya ya kembali seperti biasa ya ke ladang, ternak. Ada yang kerja di pabrik. Kayak saya ini ya tetap jualan mebeler," imbuhnya.
Selain warga, Kades Sumurgeneng, Gianto juga sudah membantah isu tersebut. "Ya nggak mungkin kalau habis atau tinggal puluhan juta. Tapi namanya pengakuan boleh saja," terangnya.
Beberapa waktu lalu, Desa Sumurgeneng disebut sebagai Kampung Miliarder. Sebab, banyak warganya yang mendapat uang ganti rugi lahan hingga miliaran Rupiah. Lahan tersebut dibeli Pertamina untuk kilang minyak.
Banyak warga yang akhirnya memborong mobil dan membeli lahan di tempat lain. Banyak juga yang memilih merenovasi atau membangun rumah. (sun/bdh)