"Anak saya cerita kepada saya kalau uang tabungan di kelas hilang. Tapi gak ada yang mengaku karena gak merasa mengambil. sehingga semua tangan siswi kelas IV di madrasah disulut pakai korek api tapi gak ada yang mengaku," ujar salah satu orang tua siswa, Surami kepada detikcom, Senin (5/4/2021).
Kasus ini pun ditangani Unit PPA Polres Lumajang. Kedua pihak langsung dipertemukan untuk dilakukan mediasi.
"Sekarang proses mediasi. Pihak terlapor dan pelapor tentunya. Yang melaporkan itu dari salah satu wali murid," kata Paursubbag Humas, Ipda Andrias Shinta.
Sebelumnya, kejadian ini berlangsung pada Jumat (26/3). Saat jam istirahat, guru berinisial FR meninggalkan uang tabungan siswa sebesar Rp 12.000 di ruang kelas IV. Lalu, ketika guru kembali masuk ke ruang kelas, uang tabungannya tidak ada di tempat. FR pun berusaha mencari dan tidak menemukan uang tersebut.
Akhirnya, FR menanyai siswinya. Namun, tak ada yang mengaku mengambil uang tersebut. Lalu, FR mengambil korek api dan menyulut telapak tangan satu per satu siswinya. Hal ini dilakukan untuk menguji kejujuran para siswa.
"Kejadian tersebut berawal ketika guru kehilangan uang tabungan siswa sebesar dua belas ribu yang ditinggal di ruang kelas saat jam istirahat. Ketika kembali uang tersebut tidak ada dan menanyakan kepada para siswinya namun juga tidak ada yang mengaku mengambil. Akhirnya mengambil korek api dan menyulut telapak tangan satu per satu siswanya namun tidak ada yang mengaku," papar Kapolsek Gucialit Iptu Joko Try.
Setelah disulut api, para murid tetap tak ada yang mengaku. Hingga akhirnya, guru tersebut melapor pada kepala sekolah berinisial SM. Namun, bukannya memberikan nasihat pada para siswinya, SM kembali menyulut 3 telapak tangan siswinya menggunakan korek api hingga melepuh.
"Sang guru akhirnya melaporkan peristiwa tersebut kepada kepala sekolah. Kepala sekolah akhirnya memanggil 3 siswa dan kembali menyulut tangan siswanya menggunakan korek api," tambah Joko. (hil/iwd)