Kejadian pada Jumat, 26 Maret 2021 ini berawal ketika jam istirahat, guru berinisial FR meninggalkan uang tabungan para siswa sebesar Rp 12.000 di ruang kelas IV. Lalu, ketika guru kembali masuk ke ruang kelas, uang tabungannya tidak ada di tempat. FR pun berusaha mencari dan tidak menemukan uang tersebut.
Akhirnya, FR menanyai siswanya. Namun, tak ada yang mengaku mengambil uang tersebut. Lalu, FR mengambil korek api dan menyulut telapak tangan siswanya satu per satu dengan harapan agar siswanya mengaku.
![]() |
"Kejadian tersebut berawal ketika guru kehilangan uang tabungan siswa sebesar Rp 12 ribu yang ditinggal di ruang kelas saat jam istirahat. Ketika kembali uang tersebut tidak ada dan menanyakan kepada para siswinya namun juga tidak ada yang mengaku mengambil. Akhirnya mengambil korek api dan menyulut telapak tangan satu per satu siswanya namun tidak ada yang mengaku," ujar Kapolsek Gucialit Iptu Joko Try kepada detikcom, Senin (5/4/2021).
Setelah disulut api, para murid tetap tak ada yang mengaku. Hingga akhirnya, guru tersebut melapor pada kepala sekolah berinisial SM. Namun, bukannya memberikan nasihat kepada para siswanya, SM kembali menyulut 3 telapak tangan siswanya menggunakan korek api hingga melepuh.
"Sang guru akhirnya melaporkan peristiwa tersebut kepada kepala sekolah. Kepala sekolah akhirnya memanggil 3 siswa dan kembali menyulut tangan siswanya menggunakan korek api," tambah Joko.
Melihat tangan anaknya melepuh, orang tua siswa tak terima. Akhirnya, mereka melaporkan kasus ini ke polisi.
"Anak saya cerita kepada saya kalau uang tabungan di kelas hilang. Tapi gak ada yang mengaku karena gak merasa mengambil. sehingga semua tangan siswa kelas IV di madrasah disulut pakai korek api tapi gak ada yang mengaku," ujar salah satu orang tua siswa, Surami.
Kini, kasus kekerasan guru dan kepala sekolah terhadap para siswanya tersebut ditangani polisi. Sementara pihak sekolah yang ditemui detikcom di Madrasah enggan dimintai keterangan terkait kasus kekerasan terhadap siswanya tersebut. (iwd/iwd)