"Karena kalau ingin kota ini bergerak ekonominya, RHU ini bisa dibuka, maka yang menjaga dan mengamankan adalah pengelola RHU sendiri. Kami kembalikan lagi. Sehingga siapa yang menjaga Kota Surabaya, semua stakeholder menjaga Kota Surabaya, bukan keinginan dari pemkot dan forkopimda saja, tapi keinginan kita semuanya," kata Eri saat meninjau bioskop XXI Premier di Tunjungan Plaza (TP) Mal 6, Sabtu (3/4/2021).
Eri melihat, pembukaan bioskop sejak Jumat (2/4) sangat ramai, meski dibatasi 50 persen. Dia meminta semua warga menjaga protokol kesehatan agar jumlah COVID-19 berkurang dan ekonomi kembali bergerak.
"Kita saling menjaga, menghargai, sehingga Surabaya menjadi adem ayem, terbuka untuk ekonominya. Tapi yang menjaga warga Surabayanya," ujarnya.
Pihaknya, jelas dia, telah menyiapkan sanksi bagi pelanggar prokes. Jika penonton nekat melanggar aturan yang ada, mereka tidak akan bisa menonton lagi hingga pandemi COVID-19 usai.
"Kalau yang melanggar yang rugi seng duwe bioskop, yang punya RHU. Kami berusaha untuk mengatakan, kami tidak ingin membuat ekonomi Surabaya berhenti tapi kami ingin satu, tolong jaga dan kelola sesuai prokes. Semua kami serahkan kepada warganya. Kalau yang menjaga warganya sendiri Fa Insyaallah selesai," tambahnya.
Menurutnya, penerapan protokol kesehatan di dalam bioskop sudah bagus. Sebelum masuk dan setelah menonton disemprot disinfektan, tempat duduk juga diberi jarak satu kursi diisi, satu kursi disilang.
Sementara di dalam bioskop juga terdapat camera infrared. Maka tidak boleh makan dan lepas masker, sebab ada sanksi jika melanggar.
"Karena itu, yang saya utamakan dari forkopimda kepercayaan kami tolong jangan disia-siakan, karena ini buat rakyat Surabaya, buat ekonominya rakyat Surabaya. Ayo kita jaga bareng, kita gerakkan ekonomi, kami percaya sama rakyat Surabaya, masyarakat Surabaya pasti cinta kotanya dan menjaga kotanya. Saya titipkan semuanya kepada masuarakat Kota Surabaya," pungkasnya.