Katolik Banyuwangi Menyongsong Paskah dengan Syukur dan Keprihatinan

Katolik Banyuwangi Menyongsong Paskah dengan Syukur dan Keprihatinan

Ardian Fanani - detikNews
Sabtu, 03 Apr 2021 00:51 WIB
Umat Katolik Banyuwangi menyongsong Paskah dengan penuh syukur dan keprihatinan. Syukur karena perayaan menjelang Paskah bisa dilakukan secara langsung.
Umat Katolik Banyuwangi menyongsong Paskah/Foto: Ardian Fanani
Banyuwangi - Umat Katolik Banyuwangi menyongsong Paskah dengan penuh syukur dan keprihatinan. Syukur karena perayaan menjelang Paskah bisa dilakukan secara langsung.

Sementara rasa keprihatinan dirasakan karena masih masa pandemi dan keamanan yang sedikit terganggu karena aksi terorisme. Meski begitu, pengamanan perayaan Paskah dilakukan oleh berbagai umat beragama di Banyuwangi.

Rangkaian Perayaan Paskah atau biasa disebut Pekan Suci sudah dimulai sejak Minggu (28/3) dengan perayaan Minggu Palma hingga Minggu (4/4) dengan perayaan Minggu Paskah. Selain itu, umat juga merayakan Kamis Putih, Jumat Agung dan Sabtu Suci.

Misa digelar secara publik dengan penerapan protokol secara ketat. Umat lansia, anak-anak dan yang sedang sakit dilarang untuk mengikuti misa publik. Sebagai gantinya, panitia menyediakan fasilitas misa streaming yang bisa diakses melalui Channel YouTube Paroki Maria Ratu Damai. Gereja juga akan memberikan pelayanan pengantaran Komuni Kudus bagi warga lansia dan sakit. Selain itu, guna mencegah kerumunan dan memecah kepadatan umat, frekuensi misa kami tambah lebih banyak.

Pastor Rekan Paroki Maria Ratu Damai Banyuwangi Rm Fidelis Surya Abadi, Pr mengatakan, perayaan Paskah saat ini memiliki makna tersendiri bagi umat Katolik di Banyuwangi.

"Paskah tahun ini kami rayakan dengan penuh syukur dan keprihatinan. Syukur karena tahun ini kami bisa kembali menggelar rangkaian misa dan peribadatan secara publik, langsung bersama umat. Tahun lalu seluruh misa dan peribadatan kami laksanakan melalui streaming tanpa kehadiran umat," ujarnya kepada wartawan, Jumat (2/4/2021).

Adapun keprihatinan dirasakan karena Paskah tahun ini dilaksanakan dalam kondisi pandemi dan situasi keamanan negara yang sedikit terganggu. Namun, ia berharap kondisi ini tidak mengurangi antusiasme umat dalam mengikuti rangkaian misa dan peribadatan.

Rm Surya menjelaskan, pada Minggu Palma umat Katolik mengenangkan peristiwa masuknya Yesus di Kota Yerusalem. Pada Kamis Putih, umat Katolik mengenangkan perjamuan terakhir Yesus bersama para murid.

Sedangkan dalam Jumat Agung, umat mengenangkan wafat Yesus di Kayu Salib. Di Sabtu Suci, umat merayakan hilangnya kegelapan dan hadirnya terang karena janji kebangkitan. Adapun di Minggu Paskah, umat merayakan Yesus yang bangkit dan menang melawan kuasa maut.

"Karena masih dirayakan dalam situasi pandemi, ada beberapa ritus yang kami sesuaikan. Misalnya, kami meniadakan arak-arakan Minggu Palma, Pembasuhan Kaki saat Kamis Putih, dan Cium Salib saat Jumat Agung," tutur Rm Surya.

Kendati ditiadakan, lanjut Rm Surya, hal itu tidak mengurangi makna dari perayaan dan peribadatan. Hal ini justru menjadi bagian dari upaya gereja memutus rantai penularan COVID-19.

Sementara itu, pengamanan gereja dilakukan oleh TNI dan Polri. Selain itu, Banser dan Ansor bersama linmas dan pengamanan lain juga melakukan pengamanan gereja. Sterilisasi pun dilakukan sebelum kegiatan misa berlangsung.

Ketua Ansor Banyuwangi Ikhwan Arief mengatakan, pihaknya sudah menginstruksikan kepada seluruh anggota Banser dan Ansor di tingkat kecamatan dan desa untuk turut mengamankan dan menjaga rangkaian perayaan Paskah. Ia yakin perayaan Paskah di Banyuwangi dapat berjalan lancar tanpa gangguan.

"Teror terhadap gereja terbukti nyata masih ada. Unsur keamanan selama ini ternyata masih jebol. Sehingga Banser wajib membantu mengamankan kegiatan peribadatan seluruh warga Indonesia. Baik Islam, Kristen maupun agama-agama lain," ujarnya.

"Dalam hal menjaga keamanan dan keutuhan NKRI yang di dalamnya termasuk menjaga keamanan kegiatan agama lain sudah bukan dalam ranah boleh atau tidak. Tapi di Ansor dan Banser hukumnya wajib dan harus. Kita tidak peduli dengan bully atau apa, Tapi ini sudah nyata-nyata bahwa kita harus bergerak mengamankan. Karena teror itu adalah teror untuk kita semua, dan terorisme dengan segala macamnya harus dihentikan di negeri ini," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.