PT Asia Prima Konjac yang ada di Jalan Raya Caruban-Ngawi, Desa Kuwu, Kecamatan Balerejo merupakan satu-satunya pabrik porang di Madiun.
"Jadi kami memang pertama di Madiun untuk menampung produksi umbi porang yang makin meningkat kebutuhannya," ujar Direktur Utama PT Asia Prima Konjac, Revie Christianto Gozali saat dikonfirmasi detikcom Jumat (2/4/2021).
PT Asia Prima Konjac di Madiun, kata Renvie, siap menampung hasil panen petani porang dari seluruh Indonesia. Dalam setahun pabrik itu baru mendapat 20 ribu ton dan dinilai masih kurang.
"Kita saat ini baru mendapatkan 20 ribu ton setahun dan tentu sangat kekurangan dan maksimal bisa 60 ribu ton tahun ini," kata Revie.
Revie mengatakan, dengan jumlah 150 karyawan tenaga staf dan produksi, dalam sehari mampu memproduksi 80 ton umbi basah diolah menjadi chip. Chip porang yakni irisan umbi yang dikeringkan dengan cara open tanpa sinar matahari.
![]() |
"Saat ini kapasitas per hari 80 ton umbi basah dan masih jauh memenuhi target maksimal. Dalam sehari mesin kita mampu mengolah 300 ton sehingga masih sangat kurang," paparnya.
Selama ini pemasok porang ke pabrik di Madiun tidak hanya dari Madiun. Melainkan juga dari luar Jawa.
"Untuk pemasok porang kita dari selain dari Madiun dan sekitar di Jatim juga dari Jawa Barat sampai NTT karena ada kerja sama. Kalau sekitar Madiun ada dari Ponorogo, Jombang, Nganjuk, Lamongan dan lainnya," jelasnya.
Renvie menambahkan, nama PT Asia Prima Konjac dipilih agar mampu melayani ekspor impor porang di Asia dan menjadi yang paling prima. "Konjac itu nama bahasa porang untuk internasional dan kita memang melayani ekspor impor di negara Asia secara prima," tambahnya.
Salah satu petani asal Makassar mengaku senang dan tertarik ingin ikut menyuplai porang ke Madiun. "Kalau kita maunya secepatnya ingin kerja sama MOU saja dan agar tidak salah pilih orang," ujar Ida, Ketua Petani Indonesia Maju Sulsel dalam kunjungan bersama Kementerian Pertanian.
Dalam data yang dihimpun detikcom, para petani porang dari Makassar dan perwakilan petani porang di Madiun menggelar konsolidasi. Konsolidasi itu seiring ada pengembangan lahan 50 ribu hektare oleh Kementerian Pertanian. (sun/bdh)