Dalam peringatan 20 tahun Yayasan Paliatif Surabaya yang digelar di Taman Paliatif Tambaksari, Eri beserta istri memberikan bantuan sembako dan juga menanam pohon tabebuya.
"Obatnya kanker itu salah satunya bahagianya hati. imunnya naik. Sehingga perkembangan kanker bisa dihambat. Semua dari hati. Fa Insha Allah, mulai hari ini kegiatan Yayasan Kanker Paliatif akan didukung penuh oleh pemkot. Hari ini saya bergerak di sini, next bisa bergerak di masing-masing wilayah," kata Eri Cahyadi di Taman Paliatif, Kamis (1/4/2021).
Eri menegaskan Pemkot Surabaya akan men-support penuh kegiatan Paliatif. Sebab menurutnya, penyakit kanker ini sembuhnya karena hati yang bahagia, yang tenang.
"Karena itu saya berterima kasih betul dengan dokter lisa, dengan Yayasan Paliatifnya. Karena dengan yayasan ini bisa memberikan sebuah kegiatan terus kepada pasien-pasien yang ada di Kota Surabaya," ungkap Eri.
Menurut Eri, Pemkot Surabaya tidak bisa berjalan sendiri tanpa dukungan pihak lain dalam penanganan kasus kanker. Salah satunya menggandeng Yayasan Paliatif Surabaya.
"Kami tidak bisa melakukan itu sendiri karena itu kami support semua kegiatan yang ada di paliatif. Yang tujuannya adalah bagaimana memberikan ketenangan, kebahagiaan sehingga imunnya meningkat. Insyaallah penyembuhan kanker juga bisa cepat, kalau tidak bisa sembuh total tapi tidak berkembang kankernya," lanjut Eri.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita mengatakan, Pemkot Surabaya akan membangun fasilitas untuk pengobatan kanker di Rumah Sakit BDH dan juga Rumah Sakit Soewandhi.
"Jadi untuk di BDH akan dibangun untuk fasilitas terapi kanker. Kemudian kalau Soewandhi akan dibangun radio terapi," terang Febria.
Febria menambahkan, pembangunan fasilitas untuk layanan penyakit kanker di dua rumah sakit milik pemerintah itu, saat ini masih dalam kajian-kajian. "Mungkin masih dalam kajian-kajian ya. Kemarin ada yang belum selesai dari BDH, untuk luas lahan dan teknik pembangunannya. Kemudian yang di Soewandhi tinggal alatnya saja. Insyaallah mudah-mudahan tahun ini bisa jalan," lanjut Febria.
Sedangkan untuk pasien kanker di Surabaya, Febria menyebut sudah ada penurunan. "Tetapi masih banyak, dari beberapa usia itu, ada sekitar 3 ribuan di seluruh kecamatan. (Dibandingkan tahun lalu) turun, tahun lalu sekitar 3.500," pungkas Febria. (sun/bdh)